Sungai dan Aliran Air di Rokoroko Wawonii Kini Jernih Kembali

Pena Daerah167 views

PENASULTRA.COM, KONKEP – Kondisi air yang sempat mengalir dengan warna keruh di beberapa Desa di Rokoroko Raya, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), kini telah jernih kembali.

Sebelumnya, akibat kondisi air keruh tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Namun setelah normal, warga kini dapat memanfaatkan air tersebut kembali.

Selain itu, salah satu sungai di Desa tersebut yang sempat keruh kini juga telah mulai terlihat jernih seperti semula. Sementara itu, sumber mata air Lagumba saat ini juga telah terlihat jernih.

Menurut keterangan salah satu warga Desa Dompodompo Jaya, Muksin mengatakan, tingginya intensitas hujan jadi penyebab perubahan warna air pada aliran sungai di lokasi tersebut. Hal ini bukan yang pertama kali terjadi, namun sudah sering ketika hujan deras.

“Sudah biasa terjadi begini kalau lagi hujan deras, karena permukaan tanah dibawa sama air hujan turun ke sungai. Sehingga air jadi terlihat keruh,” kata Muksin kepada awak media, Minggu, 14 Mei 2023.

Muksin menambahkan, di Desa tempatnya tinggal terdapat beberapa sungai yang sebelumnya mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Ia menyebut, sungai-sungai kecil yang sempat kering itu terisi kembali karena air hujan. Namun warna airnya tidak jernih karena telah bercampur dengan material tanah yang tergerus oleh hujan.

“Semua lapisan tanah permukaan tanah dibawa oleh air hujan mengarah ke sungai besar, bahkan juga menerobos sampai ke sumber-sumber air bersih warga, sehingga air warnanya keruh,” bebernya.

Upaya PT Gema Kreasi Perdana (GKP) Bantu Persediaan Air Bersih

PT GKP, perusahaan tambang yang berada di Rokoroko, Kabupaten Konkep, bergerak cepat menyiapkan pasokan air bersih untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari warga setempat.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT GKP yakni mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan armada water truck.

“Langkah pertama yang kita lakukan adalah memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan memasok air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan water truck. Dari pagi hingga malam hari, water truck akan berkeliling ke rumah-rumah warga dan membagikan air bersih,” ujar Koordinator Humas PT GKP. Marlion.

Bahkan tidak hanya itu saja, lanjut Marlion, upaya lain yang dilakukan oleh pihaknya yaitu dengan membersihkan seluruh bak besar penampungan air yang ada di Desa tersebut.

“Setelah seluruh bak penampungan dibersihkan, kemudian diisi kembali dengan air yang bersih dengan menggunakan ater truk. Air yang terdapat di dalam bak penampungan itu, akan dialiri ke seluruh rumah penduduk melalui pipa yang telah terpasang sebelumnya,” ucapnya.

Marlion menambahkan, upaya lain yang juga dilakukan perusahaan yakni membuat sumur bor bersama masyarakat. Air dari sumur bor tersebut akan ditampung menggunakan tandon yang telah didirikan oleh PT GKP.

“Air dari sumur bor akan ditampung di tandon air sebanyak empat buah dengan kapasitas lima ribu liter per tandon. Dari tandon air tersebut, air dialirkan ke pipa eksisting yang selama ini dipergunakan warga di dua desa tersebut,” terangnya.

“Pendistribusian air bersih ke rumah penduduk tersebut, merupakan upaya dari PT GKP untuk melakukan pemulihan air. Selain itu, juga sebagai antisipasi air keruh akibat intensitas hujan yang tinggi belakangan ini,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga menyebut mendukung upaya yang dilakukan oleh PT GKP membantu warga dalam pendistribusian air bersih.

“Memang masalah air ini adalah masalah yang sangat vital, sehingga kita perlu melakukan antisipasi dan mencari jalan alternatif agar kebutuhan air bersih warga tidak kekurangan,” ungkapnya.

Dia berharap, ke depan saat memasuki musim hujan, sudah ada alternatif yang siap mensubstitusi sumber air yang biasa dipergunakan warga.

“Alhamdulillah, dengan berbagai upaya yang dilakukan bersama perusahaan, kebutuhan air bersih masyarakat dalam beberapa hari ini sudah kembali bersih dan bisa terpenuhi. Mohon semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan beredarnya informasi di luar sana yang tidak menggambarkan kondisi terkini di desa. Kondisi aktivitas di desa pun tetap berjalan normal,” kata Samaga.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *