PENASULTRA.COM, KONAWE SELATAN – Perlahan tapi pasti, janji politik yang dilontarkan oleh pasangan Bupati Konawe Selatan (Konsel) H. Surunuddin Dangga dan wakilnya H. Arsalim Arifin tiga tahun lalu saat berkampanye dihadapan masyarakat Kecamatan Laonti mulai dituntaskan satu persatu.
Setelah sebelumnya dipenghujung 2018 keduanya mempersembahkan sebuah maha karya yang dianggap mustahil oleh banyak orang yakni merintis pembukaan akses jalan darat yang melalui kawasan Taman Nasional Tanjung Peropa-Tambolosu-Kelurahan Lapuko Kecamatan Moroamo dengan total sepanjang kurang lebih 23 km, kini, demi memudahkan masyarakat Laonti mengakses jaringan telekomunikasi, Bupati Konsel melakukan peletakan batu pertama pendirian Base Transceiver Station (BTS) atau penguat signal telepon seluler di dua tempat sekaligus, yakni di Desa Sangi-Sangi dan Desa Laonti, Kecamatan Laonti, Kamis 8 Agustus 2019.
“Alhamdulillah, hari ini saya bersama wakil bupati menuntaskan semua janji politik kami saat berkampanye tiga tahun lalu di tempat ini, tentu kesemuanya bisa direalisasikan berkat dukungan dan doa masyarakat Laonti bersama seluruh pihak,” kata Surunuddin, Jumat 9 Agustus 2019.
Dengan adanya BTS ini, kata Surunuddin, nantinya tidak ada lagi di daerah Konsel yang blank spot jaringan atau tidak terjangkau operator dan spektrumnya terbatas.
“Sehingga semua desa bisa terkoneksi jaringan telekomunikasi yang stabil tanpa mencari-cari signal lagi, bagian dari konsep mewujudkan Desa Maju Konsel Hebat,” ujarnya.
Selain BTS, janji politik di bidang pendidikan yang telah dan akan dipenuhi pasangan yang berakronim “SUARA” ini adalah pembangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang juga diresmikan pendiriannya dalam peletakan batu pertama pendirian BTS.
“Total kita gelontorkan anggaran pembangunan BTS, SKB dan perbaikan Gedung Sekolah, khusus di wilayah Laonti yakni sebesar Rp6 miliar,” beber Surunuddin.
Menurutnya, sebagai upaya keras pemkab dalam membangun Laonti dan membuka keterisolasian daerah ini, termasuk mengembangkan SDM dan mendorong potensi yang ada, pihaknya akan terus meningkatkan kinerja dengan memenuhi serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Salah satunya pengembangan Desa Wisata Namu yang tahun ini juga sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Ini bukti pemkab tidak tinggal diam dalam menyelesaikan keterisolasian daerah ini, baik halnya dalam berkomunikasi dan mengakses informasi melalu media telekomunikasi, termasuk mendukung dan memperlancar kinerja pemerintah kecamatan, desa yang saat ini dituntut menguasai IT berbasis jaringan,” tutup Surunuddin.(b)
Penulis: Sopi
Editor: Yeni Marinda