PENASULTRA.COM, BAUBAU – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2018 yang jatuh pada 28 Oktober diharap menjadi momentum bagi pemuda untuk bangkit mengawal jalannya pesta demokrasi yang akan datang. Pesan moril ini diungkapkan salah seorang tokoh pemuda Kepulauan Buton, Syahrir Ramadhan.
Pesan yang digelorakan Syahrir ini karena dalam kurun waktu kurang dari enam bulan lagi, masyarakat Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk ke empat kalinya secara langsung.
“Demokrasi merupakan sebuah gagasan bermasyarakat yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Untuk itu, pemuda harus ambil peran di Pemilu 2019,” ujar Syahrir, Minggu 28 Oktober 2018.
Menurut tenaga ahli DPR RI ini, pada proses demokrasi terdapat elemen-elemen yang menjadi faktor pendukung dan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan. Salah satunya adalah, peran pemuda.
Peran pemuda dalam mengawasi jalannya proses demokrasi di Indonesia, kata Syahrir dikarenakan pemuda adalah agen perubahan atau agent of change yang sudah memperjuangkan reformasi dan demokrasi di Indonesia.
“Pemuda berperan besar di dalam sebuah momentum untuk menentukan kepala negara bahkan para wakil rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif,” tutur alumni magister UGM ini.
Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 90, kata Syahrir, baiknya dijadikan satu spirit tersendiri bagi pemuda guna mengejewantahkan segala ide brilian menjadi kerja-kerja konkrit di masyarakat termaksud dalam penguatan civil society.
Ia berpesan agar dalam pemilihan anggota legislatif pada 17 April 2019 nanti, pemuda tetap menghargai yang tua. Namun demikian, pemuda juga harus bekerja semaksimal mungkin dan menunjukkan bahwa anak muda bisa menjadi legislator dan memegang teguh amanat rakyat.
Memilih yang muda bukan berarti yang tua tak memiliki arti. Anak muda bukan berarti tak memiliki pengalaman, justru anak muda lebih energik dan inovatif, demi Sulawesi Tenggara yang lebih baik.
“Pemilu sebentar lagi, panggung anak muda meniti jalan politik. Setiap kita bisa terlibat dalam kontestasi, menggalang suara dengan ide dan cara yang kreatif. Mewarnai demokrasi dengan riang dan tak saling benci, memilih figur dengan teliti dan punya visi,” pesan optimis Syahrir Ramadhan.(b)
Penulis: La Ode Muh. Faisal
Editor: Ridho Achmed