PENASULTRA.COM, BOMBANA – Dari 122 desa di Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara, terdapat 88 desa masih masuk kategori desa tertinggal. Sedangkan 10 desa lainnya masuk kategori sangat tertinggal.
Bupati Bombana H Tafdil menegaskan bahwa pengelolaan dana desa belum optimal. Ia meminta para kepala desa untuk memajukan desanya.
“Dana yang turun di desa pertahun mencapai satu miliar lebih. Tapi kok tidak ada perubahan. Desanya hanya begitu-begitu terus. Jangan-jangan desa yang masih tertinggal ini tidak mau berkembang,” ucap Tafdil dihadapan para kepala desa saat memberikan sambutan dalam kegiatan deklarasi program gembira menuju desa berkembang tahun 2022 di aula Kantor Bupati Rabu, 19 Juni 2019.
Menurut Tafdil, permasalahan yang sering terjadi dalam pembangunan di desa adalah pergantian aparat desa akibat ketersinggungan seorang Kades. Padahal aparat yang diganti itu telah dilatih oleh pemerintah untuk mengelola desa.
“Diharapkan hal seperti itu tidak lagi terulang,” imbau Tafdil.
Tafdil menegaskan, para kepala desa di Bombana harus memajukan desanya. Pihaknya menargetkan 2020 semua desa di Bombana harus menjadi desa berkembang.
Tafdil meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bombana melakukan evaluasi penggunaan DD pada 98 desa tertinggal.
Senada, Kepala Dinas PMD Bombana Hasdin Ratta mengaku siap melaksanakan target desa berkembang 2022. Salah satunya mencanangkan aksi melibatkan seluruh OPD terkait Camat dan Desa
“Secepatnya kami laksanakan. Untuk itu diperubahan nanti kita upayakan sudah melakukan pendataan. Ini penting karena indeks desa membangun paralel dengan indeks pembangunan di daerah,” tutupnya.(b)
Penulis: Zulkarnain
Editor: Kas