Hal itu diungkapkan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Marthen Minggu saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu, 9 November 2022 .
“Kalau ini kan dana transfer baru kita terima, jadi APBD Konut terdiri dari transfer umum, ada DAU, DID, DAK fisik dan non fisik serta Dana Bagi Hasil (DBH). Kemudian itu ada juga DBH Provinsi dan PAD ditambah silva kita perkiraan dengan masuknya SK PMK kemarin yang sementara kita susun ini nantinya direncanakan kita akan bahas di APBD reguler tanggal 13,” ungkap Marten.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya sementara melakukan penyusunan rekap anggaran dengan proyeksi kurang lebih 1,6 triliun yang diperkirakan mengalami peningkatan.
“Dibanding tahun lalu yang anggaran 1,2, kedepan akan naik sekitar kurang lebih 40 persen. Kenapa mengalami kenaikan, tentunya ini hasil rekon pemerintah daerah ke minerba untuk dibawa ke kementerian keuangan, setelah di hitung maka royalti yang masuk ke pusat itu yang dihitung pembagiannya maka Pemda dialokasikan sebesar itu,” tambahnya.
Jadi teknis perhitungan itu ada di minerba dengan kepihak Pemda oleh Dinas Pertambangan Provinsi, dan itu akan mengalami peningkatan kegiatan seperti fisik. Ini yang perlu saya sampaikan bahwa DBH kita ini semua hampir seluruh nya itu 80 persen diarahkan ke pembangunan fisik di belanja modal infrastruktur antara lain misalnya target kita tahun depan ini melalui peningkatan jalan yang menghubungkan mulai dari Kecamatan Langgikima ke Lasolo Kepulauan (Laskep), pembangunan deker dan jembatan di prioritaskan itu tahun depan akan tuntas.
“Sekarang sementara lelang enam pekerjaan deker dan jalan, lelangnya kurang lebih 4 miliar. Tentunya ini adalah harapan Bupati Ruksamin agar akses ke Kecamatan Lasolo Kepulauan nanti orang sudah tembus kesana dan layak untuk di lewati,” bebernya.
Selanjutnya DBH itu juga kita arahkan ke daerah-daerah yang terdampak dari aktivitas pertambangan.
“Seperti kecamatan Langgikima tidak lama lagi akan diresmikan ada tujuh jembatan yang hampir rampung pembangunannya, lalu infrastruktur dari Kecamatan Molawe ke desa Tapunggaya dan Kelurahan Wanggudu itu juga masuk skala prioritas. Semua jembatan sudah masuk dan akan dilelang,” ujarnya.
Ia menambahkan, kedepan akan dilakukan perubahan dan penataan wajah ibu kota. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bupati bahwa akan ada ikon pintu gerbang dan median jalan akan dibuka, lampu jalan dan taman kota. Semua ditarget tahun depan.
“Yang pasti belanja modal infrastruktur ini membutuhkan anggaran 400 sampai 500 miliar termaksud pinjaman di 200 miliar itu dititik fokuskan ke fisik tidak ada belanja-belanja lain yang dananya tidak masuk di kas daerah, jadi nanti prosesnya itu lelang dan di pihak ketiga kan,” tutup Marthen.
Penulis: Redaksi