Tangkis Tudingan Mahar, Taufan Alam Ancam Polisikan Maskar Munahir

PENASULTRA.COM, MUNA – Tudingan mahar politik yang dilontarkan Maskar Munahir saat proses perekrutan Caleg akhirnya dijawab Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Muna, Taufan Alam.

Kata Taufan, apa yang dituduhkan Maskar tersebut tidak benar adanya.

Menurut Taufan, dalam perekrutan Caleg di tubuh partai berlambang mercy itu tidak ada istilah namanya mahar. Yang ada, kata anggota DPRD Sultra itu hanya persyaratan yang harus dipenuhi setiap calon ketika berniat mengajukan diri sebagai Caleg.

Adapun persyaratan khusus yang harus dipenuhi yakni, komitmen terhadap partai, loyalitas dan kemampuan logistik. Dalam hal kemampuan logistik, ujar Taufan, itu bukan untuk partai.

“Itu (kemampuan logistik) untuk biayai dia sendiri. Jadi bukan biayai partai. Orang mau bertarung mana bisa menang kalau tidak punya logistik. Besarannya tidak ada, cuma semua itu tergantung dari yang bersangkutan. Berapa besar kemampuannya untuk bertarung,” beber Taufan saat dihubungi via telepon selulerya, Rabu 15 Agustus 2018.

Ketua Komisi I DPRD Sultra ini mengakui jika Maskar adalah kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono di Muna. Namun demikian, meski dia sebagai kader dan tidak bisa memenuhi syarat untuk dicalonkan, maka Taufan menegaskan pihaknya takkan pernah mengajukan Maskar menjadi Caleg.

“Bagaimana mungkin kita mau calonkan orang yang tidak bisa bertarung. Moral dan materil perlu disiapkan,” tegasnya.

Lebih jauh Taufan menjelaskan, dalam perekrutan pencalegkan per daerah pemilihan di Kabupaten Muna telah dilakukan sesuai prosedur dan transparan. Sebelum dilakukan rapat pleno, tim penjaringan melakukan voting. Saat itu, Maskar hanya mampu mengantongi dua dukungan suara dari pengurus partai sementara Caleg diatasnya meraup 10 suara.

“Pertama, dia (Maskar) gagal paham karena Demokrat tidak pungut uang dan kedua gagal dapat dukungan pada rapat pleno di Demokrat. Jadi Caleg dua kali gagal,” papar Taufan.

Sebelumnya, Maskar Munahir membeberkan adanya dugaan mahar politik saat perekrutan bakal calon legislatif di Demokrat Muna.

Maskar mengaku, dirinya telah dimintai sejumlah uang oleh oknum pengurus Demokrat Muna agar terkafer menjadi caleg.

“Saya dimintai uang sejumlah Rp15 juta. Tapi saya tidak punya uang. Konsekuensinya saya harus mundur jadi caleg jika tidak mampu membayar uang tersebut,” ungkap Maskar melalui pesan WhatshAppnya, Selasa 14 Agustus 2018 malam.

Menurut sang oknum, kata Maskar, duit belasan juta itu merupakan biaya kompensasi ganti rugi pengurusan berkas pendaftaran bakal calon yang tidak lolos.

“Saya menduga, ini hanya akal-akalannya saja Ketua DPC PD Kabupaten Muna, LM. Taufan Alam untuk memungut biaya kepada bakal caleg,” semprot Maskar.

Mengenai tudingan Maskar yang tak berdasar ini, Taufan mengaku tidak akan tinggal diam. Ia tengah mempelajari muatan pernyataan Maskar di media.

“Saya masih pelajari. Kalau sudah masuk dalam pencemaran nama baik, saya akan laporkan ke polisi. Saya akan cari pengacara untuk mengkaji hal ini,” pungkas Taufan Alam.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: Ridho Achmed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *