PENASULTRA.COM, KENDARI – Profesionalisme manajemen Grand Clarion Kendari mulai dipertanyakan. Pelayanan hotel mewah di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara ini tampak menuai sorotan.
Adalah Tumaruddin, warga Kota Kendari merasa dikelabui dengan promo hotel bintang empat ini. Melalui dinding Facebooknya, ia berkeluh kesah dengan kalimat bermakna kecewa.
“Grand Clarion Hotel Kendari sebelum pesan ada banner tertulis pembayaran min 150 rb diskon 20%. Tetapi setelah bayar di kasir katanya cuma diskon 15%, itupun pembayaran min 300 rb. Alamak, hari gini masih ada modus tipu2,” tulis Tumaruddin pada dinding facebooknya, 22 April 2018 pukul 12.13 Wita.
Tentu bukan hanya Tumaruddin, pengguna jasa layanan Hotel Clarion yang lain tentu bernasip sama meski tak terungkap. Informasi program promo skypool cafe Grand Clarion hotel itu, ternyata tidak sesuai fakta.
Keluhan Tumaruddin yang juga anggota DPRD Provinsi Sultra ini, tampak ikut disesalkan banyak pihak.
Sahrul, aktifis Jaringan Advokasi Kebijakan Publik (JarakK) menilai, informasi promo ini merupakan modus gaya baru penipuam zaman now.
Menurut Mantan Aktifis Makassar ini, promo seharusnya dibangun dalam suatu hubungan simbiosis antara penyedia jasa dan pengguna jasa yang saling menguntungkan.
“Apa jadinya jika promo yang di umumkan Hotel Clarion Kendari yang menjadikan promo sebagai modus mengelabui pengguna jasa,”ucap Sahrul.
Alumni Sospol ini mengatakan bahwa promo ini merupakan kecelakaan fatal yang menggerus integritas dan kepercayaan publik di negeri ini untuk berhati-hati menggunakan fasilitas Hotel Clarion.
“Jika managemen Hotel Clarion Kendari tidak segera mengevaluasi program tersebut justru akan mengundang reaksi negatif publik,” tekannya.
Terpisah, Tumaruddin, anggota DPRD Sultra mengaku sering menggunakan layanan jasa Hotel Clarion Kendari. Namun baru kali ini ia merasa dikelabui oleh informasi promo.
Tentu hotel sekelas Grand Clarion Hotel Kendari, seharusnya profesional memberikan informasi promo pada pengguna jasa layanan hotel. Jika tidak, itu bisa membahayakan kelangsungan bisnis Hotel Clarion karena hilangnya kepercayaan pelanggan pada layanan hotel tersebut.
“Ini cukup diketahui saja oleh pihak manajemen Carion agar mengevaluasi promonya. Jika tidak ini berbahaya, karena sudah termasuk upaya menipu konsumen melalui promo,” ucap politikus PKS ini.
Menganggapi sorotan ini, Public Relation Grand Clarion Hotel Kendari, Richy Priyo Sunarno mengatakan, pihaknya selalu memberikan promo yang real (asli) tanpa unsur tipuan. Pihaknya juga tetap mengedepankan aturan yang berlaku sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Menurut Richy Priyo, terkait promo didalam benner yang menuliskan “pembayaran minimal Rp150 ribu dapat diskon 20 persen” adalah kesalahan pihak partner bank.
Pihak bank partner menuliskan promo pada tahun 2017 yang saat ini sudah tidak diberlakukan lagi. Saat ini, kata Richy, pihaknya telah memberlakukan promo tahun 2018 dengan menggandeng beberapa bank untuk bekerja sama.
“Jadi yang disampaikan petugas operasional kami sudah sesuai dengan informasi yang benar yakni discount yang kami berikan sebesar 15 persen dengan pembayaran minimal Rp300 ribu,” tanggap Richy saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, Selasa 24 April 2018.
Tapi ternyata lanjut Richy, banner yang ditampilkan oleh pihak partner bank Clarion Hotel Kendari tidak sesuai, meraka mengacu ke promo tahun 2017.
“Jadi kami tidak ada maksud untuk membohongi public sama sekali. Kami selalu memprioritas kenyamanan tamu dengan promo yang kami tawarkan real tanpa tipu-tipu,” jelas Richy
Richy juga mengungkapkan permohonan maafnya kepada smua tamu Clarion atas nama segenap staf dan management Clarion, atas ketidaknyamanannya terkait kejadian tersebut.
“Kami mohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali agar promo promo kami selalu menjadi terbaik,” tutupnya.(a)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: La Ode Kasmilahi