Ternyata Ini Sosok Dibalik Font Di Logo Piala Dunia U-20

Pena Nasional754 views

PENASULTRA.COM, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia belum lama ini mengumumkan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di tahun 2021.

Usai mengumumkan, PSSI langsung memperkenalkan logo dari Piala Dunia U-20 2010 yang kini menjadi viral di media sosial (medsos). Bahkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ikut memposting logo tersebut di Instagram miliknya.

Di logo tersebut terdapat tulisan “Indonesia 2021” dalam bentuk aksara Jawa namun berhuruf latin. Tapi, tahu kah anda siapa pemilik tulisan tersebut ?.

Font bernama Upakarti dalam tulisan “Indonesia 2021” itu rupanya karya Adien Gunarta, pria asal Probolinggo, Jawa Timur.

Huruf dalam tulisan inilah yang kemudian ikut viral di medsos, sebab banyak netizen yang mengkritik PSSI karena tidak menyertakan nama pembuat font tersebut.

Karya Adien yang mendadak dipakai tanpa pemberitahuan, terlebih oleh lembaga resmi di Indonesia itu mendapat tanggapan dari sang pemilik font.

“Gak masalah sebenernya secara legal hukum ya. Tapi mungkin secara etika, untuk acara segede itu dan lembaga segede PSSI ya masa gak mau kabarin dulu. Seperti minta izin dan semacemnya lah,” kata Adien, Sabtu 26 Oktober 2019.

“Tapi emang setelah viral akhirnya ada pihak PSSI yang nge DM di Twitter, intinya mohon maaf soal penggunaan fontnya di logo yang belum izin, aku bilang iya mas gapapa. Itu aja, intinya udah beres sih,” bebernya.

Menurut seniman tipografi ini, dirinya memang hobi membuat font sejak duduk dibangku SMP. Untuk font upakarti sudah ada sejak 2015 silam.

“Aku selalu unggah karya-karyaku ke internet. Sebagian besar itu lisensinya bebas, alias semua orang boleh pake untuk keperluan apapun. Nah kebetulan, font Upakarti yang aku unggah tahun 2015 ini dipake barusan sama PSSI di logo Piala Dunia U20,” terangnya.

Alumni Universitas Airlangga itu mengaku, insprisasinya dalam membuat font Upakarti yang memang diambil dari aksara jawa itu yakni ingin menampilkan kesan tradisional namun tetap dapat dibaca.

“Gimana sih biar bisa agak keliatan kayak aksara jawa tapi masih bisa dibaca kayak huruf latin, akhirnya bikin font Upakarti itu,” jelas Adien.

Bagi anda yang ingin melihat karya-karya Adien, anda dapat mengaksesnya di Dafont.com dan Fontspace.com, sebuah forum online desain huruf yang bebas dipakai siapapun (free for commercial).

“Font-fontku aku unggah ke Dafont.com dan Fontspace.com,” tutupnya.

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Faisal