Tindakan Represif Satpol PP Muna Disorot Sejumlah Aktivis Sultra

Pena Daerah1,421 views

PENASULTRA.COM, MUNA – Alfin Suhendra salah satu aktivis Sulawei Tenggara (Sultra) yang juga mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Bina Husada Kendari, menyayangkan tindakan represif yang dilakukan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap peserta aksi yang dilakukan masyarakat Desa Korihi, Kecamatan Loghia Kabupaten Muna di depan gerbang halaman kantor Bupati Muna, pada Kamis, 2 Juli 2020.

Menurut Alfin, tindakan represif yang dilakukan dalam menghadapi peserta Unjuk Rasa (Unras) tersebut merupakan suatu tindakan yang brutal dan mencederai demokrasi.

“Sikap yang dilakukan Satpol PP kepada mahasiswa yang demo di kantor Bupati Muna sangat brutal dan berlebihan”, tandasnya.

Ia sangat mengecam tindakan represif yang dilakukan Anggota Satpol PP Kabupaten Muna, karena menurutnya aksi yang dilakukan tersebut merupakan aksi damai dan tidak merusak fasilitas umum. Namun karena peserta aksi di hadang saat hendak masuk di halaman kantor bupati, sehingga terjadi bentrokan dan menimbulkan korban luka pada salah satu masa aksi.

“Kan aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan aksi damai, mereka hanya ingin ketemu Bupati untuk menyampaikan aspirasi, kenapa malah dipukul dan ditendang sampai bersimbah darah begitu”, ketusnya.

Dia juga berharap kepada Kasatpol PP Muna agar bisa membina anggotanya yang melakukan tindakan represif.

“Karena tidak ada wewenang kepada Anggota Satpol PP yang bertugas untuk memukul ataupun menendang kepada pengunjuk rasa,” tandasya.

Penulis: Sain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *