PENASULTRA.COM, KENDARI – Jika ingin mendapatkan ole-ole khas Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari. Anda bisa berkunjung di Toko Wakawondu (organic station atau tempat produk organik).
Toko yang menyajikan produk produk organik ini berada di Jalan Sao-Sao nomor 279 A, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari. Tepatnya di samping Matahari Briliant Plaza. Toko ini menawarkan berbagi ole-ole khas Sultra khususnya produk-produk dari Buton Utara (Butur).
Bupati Butur, Abu Hasan mengatakan, penjualan produk-produk unggulan butur di Toko tersebut merupakan salah satu upaya mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM) di Sultra.
“Kita ingin mewadahi kebutuhan pasar yang selama ini diidam-idamkan, didambakan, dikeluhkan oleh para petani, pekebun dan nelayan kita. Mereka selalu mengharapkan agar pemerintah daerah hadir untuk membuatkan mereka pasar,” kata Abu Hasan saat usai kegiatan launching Toko Wakawondu, Sabtu 9 November 2019.
Hadirnya toko yang merupakan binaan dari Koperasi Syariah Bina Insan Cita Indonesia ini, juga menjawab kebutuhan masyarakat Sultra yang selalu mencari produk-produk hasil hasil pertanian, perkebunan perikanan dan kelautan di Butur.
“Dimana-mana orang mencari produk-produk organik pasti carinya produk yang dari Butur. Untuk itu kita hadirkan di Kendari, lokasinya saya kira juga sangat strategis. Disini juga ada minyak kelapa murni atau VCO. Ini lebih sehat dan higenis,” ujarnya.
Senada, Tim Managemen Koperasi Syariah Bina Insan Cita Indonesia, Musida Arifin mengatakan, toko ini adalah satu satu tempat bagi masyarakat untuk mencari ole-ole khas Sultra.
Meski saat ini baru produk-produk dari Butur dan Kota Kendari, namun kedepan semua produk dari 17 kabupaten kota di Sultra juga akab dihadirkan.
“Ini representasi dari Sultra, baru produk-produk dari Kota Kendari dan Butur, nanti akan menyusul Konut dan Kolaka Utara. Konut bagea (kue) dan abon. Pokoknya kita harapkan semua kabupaten kota bisa kita pasarkan,” bebernya.
Adanya toko atau koperasi tersebut, kata Musfida, diharapkan UMKM dapat menjadi roda penggerak ekonomi di Sultra. Sebab, selama ini UMKM tak begitu diberdayakan.
“Koperasi inikan hadir dari kumpulan orang-orang yang peduli dengan pengembangan ekonomi masyatakat dalam bentuk industri-industri rumah tangga. Jadi Ada dosen dan llain lain. Makanya disini kita ajarkan mulai dari mendesain kemasan hingga memprint sendiri kemasannya, kita bantu agar produk-produk mereka bisa masuk pasar,” jelasnya.
“Ini yang menyediakan sarana dan prasarananya adalah Pemda. Isinya dari kami semua. Harga-harganya mulai Rp10 ribu hingga Rp110 ribu,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas