PENASULTRA.COM, KENDARI – Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di yang dipusatkan di Kota Kendari diramaikan tujuh paguyuban dengan masing-masing keseniannya.
Kegiatan ini diawali dengan kesenian tari Sarondeng asal Gorontalo, dan dilanjutkan dengan berbagai kesenian dengan ciri khas daerah masing-masing.
Ditemui di lokasi kegiatan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Fauziah A. Rachman, mengungkapkan kegiatan itu bertujuan sebagai momentum untuk menumbuhkan rasa kecintaan kebudayaan daerah yang terancam punah seiring dengan perkembangan teknologi.
“Jadi, pekan kebudayaan penting untuk menumbuhkan kebudayaan daerah lebih maju dan dapat dilestarikan. Tentu kita berharap masyarakat agar lebih tahu lagi dengan kebudayaannya,” ungkap Fauziah saat ditemui di Tamkot Kendari, Kamis 5 September 2019.
Menurut Fauziah, di Kota Kendari saat ini jumlah panguyuban yang terdata sebanyak 23 panguyuban. Namun hanya tujuh yang mengikuti dalam kegiatan kebudayaan ini.
“Di Kendari ada 23 panguyuban, namun karena mepetnya waktu kegiatan sehingga yang mendaftar hanya tujuh yaitu Muna, Pasundan, Bali, Yogyakarta NTT, Gorontalo dan Jeneponto,” sebutnya.
Ditempat yang sama, Ketua Pantia PKN Rasidin menjelaskan untuk jenis lombanya terdiri dari lomba eksebisi, tarian kesenian dan permainan rakyat.
“Untuk lomba eksebisi diikuti tujuh panguyuban tarian khas, serta empat permainan rakyat yaitu enggrang, engrang, terompa panjang, lari balok, dan gobak sodor,” ujar Rasidin.
“Lombanya dimulai tanggal 5 sampai dengan 7 September 2019. Bagi pemenang pada pekan kebudayaan ini akan mengikuti pekan kebudayaan tingkat nasional,” tutup Rasidin.(b)
Penulis: Clara Sinthia
Editor: Bas