PENASULTRA.COM, MUNA BARAT – Umur biologis manusia saat menginjak usia 60 tahun, dipastikan seseorang sudah mengalami gangguan kesehatan yang komplikasi. Bahkan usia 60 ini dianggap sebagai usia menuju hari akhir.
Namun seorang petani, Desa Wakoila Kecamatam Sawerigadi Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara masih sehat bugar menginjak usia 130 tahun.
Namanya La Rape. Oleh warga sekitar umurnya dikalkulasi sekitar 135 tahun. Bahkan ia sendiri mengaku lupa dengan tanggal bulan dan tahun lahirnya. Pasalnya, sejak masuknya penjajahan Belanda hingga Jepang menduduki tanah air, ia mengaku mengalami semua peristiwa itu.
“Ketika zaman penjajahan Belanda, saya sudah ikut orang tuaku kerja menyusun batu untuk jalanan. Di zaman Belanda itu, ada ratu Belanda namanya Helmina. Kira kira umur saya waktu itu sudah lebih 10 tahun,” tutur La Rape pada PENASULTRA.COM, saat disambangi di kediamannya belum lama ini.
Setelah Belanda, Jepang juga masuk menduduki Indonesia, La Rape pun mengaku masih mengikuti kerja paksa dari tentara Jepang. Ia mengaku bersama warga lainnya bekerja membuka lapangan udara Guali (saat ini bandara Sugimanuru Muna Barat).
“Dulu itu kami yang susun batu untuk landasan pacu pesawat Jepang di Guali,” ungkapnya dalam dialeg bahasa daerah Muna.
Kakek beranak tiga ini mengatakan, sejak zaman penjajahan itu sampai sekarang ia sangat rutin bekerja sehari hari sebagai petani.
“Dari dulu saya hanya membuka lahan untuk bercocok tanam. Sampai sekarang saya berkebun. Kalau jambu mete di kebun berbunga saya bersihkan. Agar berbuah bagus. Kalau tidak, saya urus tanaman lain,” ucapnya.
Ia berkebun secara tradisional, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Dan sampai saat ini Kakek beristri dua ini masih tampak sehat dan bugar.
“Saya hanya mengalami gangguan pendengaran saja,” ucapnya.
Saat ini La Rape tinggal bersama istri keduannya tanpa anak. Sejak istri pertamanya meninggal dunia.
Dari istri pertama itu ia memiliki tiga anak. Namun anak pertama dan kedua juga sudah meninggal sisa anak bungsunya yang berumur 61 tahun.
Lantas apa rahasianya hingga Kakek ini tetap sehat dan beumur panjang?
“Makan tepat waktu, makan kambuse (jangung tua rebus) dan ubi ubian, perbanyak makan daun atau sayur yang pahit pahit. Dan berpikiran positif pada orang lain,” ungkapnya.
“Saya suka makan yang pahit pahit seperti daun pepaya. Kemudian berpandangan baik sama orang lain,” sambung La Rape lagi.
Ia mengaku sangat memegang teguh prinsip hidupnya, yakni berprasangka baik pada orang lain guna menghindari penyakit hati. Sebab kata dia, penyakit hatilah yang menjadi awal mula semua penyakit boilogis pada manusia.(a)
Penulis: Zulfikar
Editor: Kasmilahi