Warga Mengeluh, Distribusi Bantuan Korban Banjir Tidak Merata

PENASULTRA.COM, KONAWE – Pendistribusian bantuan oleh tim penyaluran donasi Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, dinilai kurang merata di setiap desa.

Pasalnya empat desa yang terendam banjir yakni, Desa Wonuamonapa, Desa Lalonggotomi, Desa Sulemandara dan Desa Ambulanu kurang mendapatkan bantuan yang disalurkan oleh tim yang bertugas di posko kecamatan.

“Warga empat desa itu nanti dapat bantuan kalau pihak yang menyumbang langsung membawanya ke sana, tapi kalau singgah di sini (Posko Kecamatan) itu tidak akan dapat. Padahal di sana yang paling parah banjirnya,” ungkap Torisman Kepala Desa Wonuamonapa, di posko pengungsian Kecamatan Pondidaha Sabtu, 22 Juni 2019.

Ia mengatakan bahwa masyarakat di empat desa tersebut masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Bantuan yang dibutuhkan adalah kebutuhan pokok seperti sabun, alat mandi, kelengkapan tidur, pakaian bayi, air minum, obat-obatan dan yang paling utama itu beras.

“Karena sawah yang dimiliki warga itu terendam semua, jadi kita gagal panen. Kita juga butuh bantuan bibit padi untuk persiapan mengolah kembali sawah jika banjirnya sudah surut,” ucapnya.

Senada, Herman Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wonuamonapa menyarankan agar pihak-pihak tertentu yang hendak memberikan bantuan agar datang langsung mendistribusikan ke lokasi yang betul-betul sangat membutuhkan.

“Kalau ada pihak yang mau memberi bantuan lebih baik jangan melalui posko kecamatan. Karena nanti tidak akan sampai kesana. Kalau bisa di bawa ke tiap-tiap desa,” saran Herman.

Abdul Ghafur (51) warga Desa Sulemandara membenarkan. Bahwa masyarakat Sulemandara kurang mendapatkan bantuan yang disalurkan.

“Memang di sana itu kurang menerimah bantuan, karena akses untuk masuk ke sana itu susah juga,” tuturnya.

Senada, Nuramang (46) warga Desa Ambulanu mengeluhkan penyaluran bantuan yang terkesan ada pilih kasih diantara sesama warga pengungsi.

“Yang diprioritaskan itu hanya warga sekitar sini (kantor kecamatan), kalau kami yang dari Ambulanu biasanya hanya sisa-sisa saja yang kita dapat. Disini kita masih kekurangan tikar dan selimut,” tukasnya.(b)

Penulis: La Ode Husaini
Editor: Kas