DPP KNPI Acungkan Jempol Atas Gebrakan dan Keberhasilan Mentan SYL

PENASULTRA.COM, JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) memberikan acungan jempol atas gebrakan dan keberhasilan sektor pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang menuai kemajuan, apalagi di tengah pandemi covid 19 sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor penyelamat pertumbuhan perekonomian nasional. Oleh karenanya, DPP KNPI siap melakukan sinergitas program jangka panjang dengan Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya menggairahkan inovasi pertanian yang digerakkan kaum pemuda atau milenial.

“Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah membangun kemajuan sektor pertanian. Misalnya kini telah ada food estate di Kalimantan Tengah dan Humbahas yang penghasilanya dari penanaman kentang saja bisa mencapai Rp 70 juta sampai 80 juta per hektar. Ini memajuan dari seorang Menteri Pertanian,” demikian dikatakan Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, saat menemui Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kementan, Kamis, (19/11/2020).

Selain itu, Haris menegaskan Mentan SYL memiliki kebijakan dan program yang sangat fokus menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor sehingga sektor pertanian menjadi penghasil uang negara yang cukup besar dalam menopang pertumbuhan ekonomian nasional. Fokus program ini menjadi solusi nyata dalam menyelamatkan perekonomian nasional karena di masa pandemi covid 19 tidak ada sektor yang memetik untung kecuali sektor pertanian.

“Tadi dijelaskan, dimana data BPS mencatat nilai ekspor pertanian pada bulan Oktober 2020 mengalami pertumbuhan positif dan sektor pertanian pada kuartal II merupakan satu-satunya sektor yang pertumbuhanya ekonominya tertinggi dan pada kuartal III kontribusi sektor pertanian terhadap perkonomian masih positif. Dari capaian ini, Pak Syahrul adalah seorang menteri yang benar-benar bekerja untuk rakyat karena hanya sektor pertanian yang maju, sementara sektor lainnya melemah,” ungkapnya.

Melansir data BPS, selama pandemi Covid 19 sektor pertanian mampu menunjukan tren positif, yakni pada kuatal II pertanian tumbuh 16,24 persen dan di kuartal III tumbuh sekitar 2,15 persen year on year (yoy). BPS pun baru-baru ini mencatat nilai ekspor pertanian pada bulan Oktober 2020 mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar USD 0,42 miliar atau tumbuh 1,26 persen (m to m) jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Secara YoY pun, ekspor sektor pertanian tumbuh 23,80 persen.

*Dukungan KNPI*

Haris mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menemukan inovasi varietas beras baru untuk dikembangkan lebih lanjut bersama Kementan. Beras baru itu adalah beras ungu yang diklaim memiliki 0 kadar kolestrol dan tidak mengandung gula.

“Pak menteri mensupport apa yang kita lakukan dan kita sangat mengapresiasi karena beliau begitu perhatian kepada anak-anak muda yang punya karya-karya untuk indonesia. Pak Mentan SYL mendukung penuh semua kegiatan KNPI yang berhubungan dengan ketahanan pangan,” ucapnya.

Oleh karena itu, Haris menilai sektor pertanian memiliki masa depan yang cerah karena dikomandoi oleh seorang pemimpin berpengaruh seperti Syahrul Yasin Limpo. Apalagi, Mentan Syahrul juga saat ini tengah fokus untuk menjadikan Indonesia sebagai pengekspor dan penghasil pangan terbesar di dunia.

“Saya kira Mentan Syahrul adalah seorang menteri yang bekerja untuk indonesia karena fokus pada ketahanan pangan. Salah satu kunci kesukseskan Indonesia maju adalah melalui sektor pertanian,” katanya.

Sementara itu, Mentan SYL menegaskan pemerintah akan terus berusaha menjaga ketahanan pangan, salah satunya meningkatkan keterlibatan peranan pemuda atau milenial. Caranya dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui sentuhan inovasi-inovasi baru dan maju, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik dan melakukan pengembangan pertanian modern.

“Kita harus perkuat konsepsi dan pertajam program-program yang sudah berjalan. Apa yang kita capai satu tahun ini adalah kerja keras kita semua. Saya tidak dapat berhasil tanpa bantuan dan kerja keras dari seluruh stakeholder yang ada,” ujarnya.

Sumber: Rilis Kementan RI
Editor: Andri