PENASULTRA.COM, KENDARI – Lolosnya nama Chandra Arga sebagai calon tunggal ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui rapat stering komite Musyawarah Daerah (Musda) ke-V dinilai sebagai pertanda krisis kader HMI yang memiliki kecakapan intelektual dan organisatoris.
Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sultra, Rami Musrady Zaini.
“Setahu saya dalam Musda Badko harusnya terdapat tiga nama figur yang direkomendasi oleh cabang-cabang HMI. Jadi kalau ada isu aklamasi dalam Musda kali ini berarti HMI sudah mulai kekurangan kader yang berkompeten,” katanya, Jumat 3 Agustus 2018.
Jika pada akhirnya nanti aklamasi benar terjadi, bagi Rami, hal itu sangat memalukan. Sebab, menurutnya, publik akan menilai bahwa dari enam cabang HMI yang bernaung di bawah Badko Sultra tak ada yang layak.
“Inikan memalukan. Jika dalam Musda hanya menghasilkan satu nama. Sedangkan dalam Musda itu idealnya merekomendasikan tiga nama dan nanti akan dipilh atau ditetapkan satu oleh Ketua Pengurus Besar (PB) HMI,” beber Rami.
Sebelumnya, Koordinator Stering Komite Musda ke-V Badko HMI Sultra, Ahmad Iskandar Zulkarnain mengatakan, Ketua Badko HMI Sultra akan dilaksanakan secara aklamasi sesuai dengan AD/ART.
“Setelah melakukan verifikasi, hasil steering commitee bahwa hanya Chandra Arga yang lolos administrasi dari dua rivalnya Andi Baso Amirul Haq dan Eko Hasmawan Baso,” katanya, Rabu 1 Agustus 2018.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed
