PENASULTRA.COM, KENDARI – Koordinator Jaringan Mahasiswa S2 Sultra di Jakarta Ardi Wijaya mengutuk keras aksi teror bom yang terjadi dikediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode M. Syarif di Jakarta.
“Saya mengutuk keras aksi teror bom yang terjadi di kediamanan pimpinan KPK bapak La Ode M. Syarif,” ungkap Ardi via WhatsAppnya, Jumat 11 Januari 2019.
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini menilai, aksi teror bom itu sebagai upaya untuk menakut-nakuti serta menghambat proses pemberantasan korupsi.
Ia berharap kepada aparat kepolisian agar menyelesaikan kasus peneroran tersebut hingga tuntas.
“Saya meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas mengenai kasus ini, serta mencari aktor intelektual atas pemboman rumah pimpinan KPK itu,” tegas Ardi.
Senada dengan Ardi, Sabarudin, mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Trisakti meminta kepada pihak kepolisian agar penyelesaian kasus tersebut segera diselesaikan dengan serius.
“Saya khawatir jangan sampai proses penyelesaian kasus itu seperti yang terjadi pada penyidik KPK lainnya Novel Baswedan,” terangnya.(b)
Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya
Editor: La Basisa