PENASULTRA.COM, KENDARI – Januari 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan Kota Kendari kembali mengalami inflasi sebesar 0.65 persen.
Kepala BPS Sultra, Moh. Edy Mahmud mengatakan, kelompok pembentuk inflasi terutama didorong oleh bahan makanan dan perumahan yang masing-masing 0.44 persen dan 0.14 persen.
“Kelompok lainnya yaitu makanan jadi dan kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen. Kelompok sandang sebesar 0.05 persen serta kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0.02 persen. Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar -0.05 persen,” kata Edy, Jumat 1 Februari 2019.
Menurut Edy, ada 10 bagian dari setiap kelompok yang memiliki andil terbesar dalam mendorong inflasi Januari 2019 yakni bawang merah, bayam, tomat sayur, tomat buah, ikan rambe, ikan ekor kuning, ikan layang, meja kursi tamu, lemari pakaian serta emas perhiasan.
“Namun, ada juga 10 yang menekan inflasi atau deflasi yakni bensin, angkutan udara, ikan tembang, terong panjang, daun singkong, cabai rawit, blus wanita, kangkung, baju kaos berkerah pria dan keramik,” jelasnya.
Untuk diketahui, dari 82 indeks harga konsumen (IHK) terdapat 73 kota yang mengalami inflasi dan 9 kota yang mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi di Tanjung Pandang sebesar 1,23 persen karena kenaikan daging ikan. Sebaliknya deflasi tertinggi di Tual sebesar -0,87 persen.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed