Beri Motivasi Mahasiswa UHO, Amran Sulaiman: Dua Guru Terbaik Yakni Orang yang Menyanjung dan Menghina Kita

Pena Kendari137 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Pertanian RI periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman (AAS) tampil sebagai pembicara di hadapan ratusan peserta Seminar Nasional Universitas Halu Oleo (UHO) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO dengan tema “Ketahanan Pangan 2045, Menilik Potensi Sulawesi Tenggara” yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di UHO baik secara daring maupun luring, Jumat, 30 September 2022.

AAS yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat IKA UNHAS itu memberikan motivasi dan menguraikan kisah inspiratif untuk mahasiswa sebagai jalan meraih sukses masa depan saat menjadi pemateri secara daring yang diikuti  ratusan peserta di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

Amran terlebih dahulu menceritakan perjalanan hidupnya yang dimana masa mudanya lebih banyak dihabiskan di Sulawesi Tenggara. Ia bahkan sekitar 20 tahun bermukim berpindah-pindah di Provinsi Sultra sembari menjual racun tikus.

“Saya pernah tinggal di Asera Konawe Utara, Konawe Selatan dan Bombana. Jual racun tikus dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter. Tinggal di gubuk-gubuk dengan gaji Rp 150 ribu per bulan,” ungkapnya.

Owner dari PT Tiran Group ini menegaskan, bumi Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara sangat kaya dengan potensi pertanian, hanya saja masih banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Olehnya itu, ia meminta kepada mahasiswa maupun pemuda Sulawesi Tenggara agar jangan banyak tidur, segera bangun dan manfaatkan lahan-lahan tidur itu untuk memulai usaha pertanian. Sebab, usaha pertanian itu berpotensi menjadi konglomerat dunia.

“Jangan takut menjadi petani, karena petani lah bisa meningkatkan produksi pangan kita.  Pangan merupakan faktor utama bagi suatu bangsa. Kalau kita kekurangan pangan itu sangat bahaya. Bisa menimbulkan kekacauan dunia. Bangunkanlah lahan-lahan tidur, jangan biarkan ada lahan-lahan tidur di Sulawesi Tenggara. Kalau lahan tidur itu dimanfaatkan maka Sulawesi Tenggara akan menjadi lumbung pangan terbesar”, bebernya.

Ia juga meminta kepada para peserta seminar agar jangan takut dihina, sebab dua guru terbaik yang membuat kita sukses yakni orang yang menyanjung dan orang yang menghina kita.

‘’Berubah, jadilah mahasiswa jujur, disiplin, beradab. Change the mindset, and change the world,” ungkap AAS yang disambut tepuk tangan  antusias seluruh mahasiswa.

Penyampaian cerita yang dikemas dalam dialog  interaktif membuat para mahasiswa semakin antusias. Tak jarang mahasiswa menyambut paparan kisahnya dengan tepuk tangan meriah.

‘Mau sukses?’’ tanya AAS pada mahasiswa baru disela-sela presentasinya, yang dijawab kompak mahasiswa baru, ‘‘mauu!’’

Bila ingin sukses, katanya, habiskan air mata Anda sekarang sampai sukses 10 tahun ke depan. Kalau tidak, maka 10 tahun ke depan Anda akan menangis karena menyesal.

”Jadi kalian bisa pilih, keluarkan air mata perjuangan atau keluarkan air mata penyesalan,” ungkap AAS yang membuat enerji muda mahasiswa bergelora.

Menurut AAS yang juga owner PT Tiran Group, semua pemuda dan mahasiswa yang mengikuti seminar itu memiliki potensi yang sama untuk meraih kesuksesan dan mengubah dunia.

’’Buka usaha kecil-kecilan, bukan suksesnya yang paling penting, namun prosesnya yang akan membentuk menjadi pribadi yang tangguh. Saya terlahir dari keluarga miskin, tapi saya tidak mau mati dalam keadaan miskin. Karena kalau saya mati dalam keadaan miskin itu berati kesalahan saya”, kata AAS.

“Anak-anakku mahasiswa yang masih muda-muda semua. Mulai sekarang cucurkan semua air matamu, keluarkan semua energimu untuk bekerja. Nanti pada akhirnya, akan kau nikmati hasilnya. Ingat proses tak akan membohongi hasil. Untuk meraih sukses, harus dipersiapkan dari sekarang. Tidak ada sukses yang diraih secara instan, semuanya berproses,” tegas Amran

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *