Perusahaan Milik Menteri Pertanian Bantah Dugaan Smellter Fiktif

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – PT Tiran Mineral yang merupakan perusahaan milik Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman membantah adanya dugaan smelter fiktif di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Melalui Humas Tiran Group La Pili mengungkapkan bahwa PT Tiran telah bersungguh-sungguh mengurus izin untuk pembangunan Smellter di Kabupaten Konawe Utara dan semua izin yang diurus juga telah ada.

Bahkan sebagai bentuk kesungguhannya, PT Tiran juga sudah melakukan kontrak dengan PLN untuk membanggun fasilitas khusus supaya kebutuhan pasokan listrik nantinya tetap memadai.

Selanjutnya PT Tiran intens melakukan komunikasi dan pertemuan dengan pemilik tungku Smellter yaitu Tonghua dari China, dan sebagai keseriusannya dari pihak Tonghua turun melakukan peninjauan ke lokasi.

“Nah saat di lokasi itulah, ada permasalahan serius kaitannya dengan kebutuhan air saat nanti dibangun ataupun saat beroperasinya smellter nanti. Berbagai Opsi dilakukan pengkajian tetaplah menjadi masalah. Sehingga Pemilik Tungku Smellter menjadi tidak bersedia untuk pembangunan dilokasi tersebut”, kata La Pili dalam pernyataan tertulis yang diterima media ini, Kamis, 20 Juni 2024.

Selain beberapa kendala tekhnis, pada saat itu pula ada cukup banyak juga dari kawan-kawan LSM yang bersuara mempersoalkan rencana PT Tiran bahkan melakukan aksi yang tidak kondusif akan kelancaran dalam rencana pembangunan Smellter tersebut.

“Sehingga ini juga menjadi penyebab pihak-pihak terkait baik dari swasta maupun pemerintah memunculkan keraguan bahwa seolah masyarakat tidak mendukung sepenuhnya akan pembangunan smellter ini”, terang La Pili.

Akibat banyaknya kendala tersebut, maka pada tahun 2022 segala kegiatan yang mengarah pada rencana pembangunan smellter dihentikan.

Menurut La Pili, selama PT Tiran Mineral beraktivitas untuk rencana pembangunan smellter, segala kewajiban yang menjadi tanggung jawab kepada negara pun telah diselesaikan.

Ia juga mengatakan bahwa terkait aksi demo dari pihak yang mengatasnamakan Koalisi Pemuda Konut patut dipertanyakan represantase Pemuda di Konut karena faktanya PT Tiran punya kemitraan yang sangat baik dengan para kelompok pemuda yang ada di Wilayah Konut.

“Terlebih isu yang mereka angkat juga adalah lebih pada tuduhan yang tidak berdasar. Sama sekali tidak benar bahwa kami berencana membangun smelter itu hanya modus, karena faktanya kami sangat serius mengurus izin-izin yang terkait dengan syarat untuk pembangunan smellter”, tukas La Pili.