PENASULTRA.COM, KENDARI – Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait one map policy, 5 (lima) orang Dosen Jurusan Geografi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melaksanakan pemetaan lahan hasil cetak sawah dengan menggunakan drone di Desa Pombulaa Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada Sabtu, 14 November 2020 lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan database yang dapat dimanfaatkan pemerintah desa dalam pengembangan program desa.
Ketua tim kegiatan, Iradat Salihin memaparkan kebijakan satu peta nasional atau one map policy merupakan latar belakang yang menyatakan bahwa Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang ada selama ini ternyata saling tumpang tindih satu dengan yang lain. Kondisi tersebut sangat menyulitkan dalam mendukung pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan untuk pengembangan kawasan dan infrastruktur.
Peran peta sebagai informasi geospasial yang menggambarkan kondisi dan potensi suatu wilayah sangat dibutuhkan dan bahkan mutlak untuk mendukung perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian suatu wilayah.
“Dimasa pandemi ini sangat perlu menerapkan inovasi dan teknologi yang ada agar mengurangi kontak langsung dengan banyak orang serta teknologi drone bisa mengefesiensikan penggunaan waktu dilapangan”, kata Iradat Salihin kepada awak media ini, Kamis, 19 November 2020.
Fitra Saleh, selaku anggota tim mengatakan bahwa dengan menggunakan drone dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal karena jangkauannya dapat memetakan kurang lebih 25 ha dalam sekali terbang dengan durasi 16 menit.
Kepala Desa Pombulaa Jaya, Jafar mengapresiasi kegiatan ini karena dengan adanya pemetaan yang dilaksanakan oleh dosen UHO, pemerintah desa dapat memperoleh database yang lebih akurat serta bisa melihat kondisi eksisting lahan sawah yang telah ada.
“Kedepannya diharapkan semua desa memiliki database geospasial disegala bidang guna mendorong program pemerintah desa yang lebih tepat sasaran dan tepat guna”, pungkasnya.
Penulis: Husain
