PENASULTRA.COM, KENDARI – Menjamurnya usaha waralaba modern di Kota Kendari saat ini semakin menghidupkan geliat perekonomian di daerah.
Brand Indomaret misalnya. Sejak awal 2018 telah menjamur tidak hanya di wilayah Kendari, namun juga membuka gerai di beberapa kawasan kota hingga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Fenomena ini tidak lepas dari pandangan salah satu pengamat perekonomian nasional, Abdul Rahman Farisi.
Ia menilai, kehadiran usaha retail sembako sistem waralaba akan berimbas terhadap keberadaan dan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Meski kehadiran usaha waralaba juga mendatangkan keuntungan bagi daerah, kita tidak lantas melupakan peran pengusaha UMKM disini,” ungkap pria yang akrab disapa ARF itu saat ditemui usai membawakan materi seminar di salah satu hotel di Kendari, Kamis 19 April 2018.
Pelaku UMKM tradisional berbasis retail, menurut ARF, harus tetap mendapatkan perhatian khususnya dari pemerintah agar tidak tergerus oleh usaha retail modern saat ini.
“Peran pemerintah melakukan zonasi atau pemetaan, tempat dan waktu harus dibatasi agar berkesinambungan, dan tidak lantas mematikan semangat wirausaha masyarakat kita,” ujarnya.
Harusnya, kata ARF, pemerintah daerah menjadikan acuan dalam menata regulasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern. Harapannya, melibatkan sekurang-kurangnya 80 persen produk lokal dalam segmen retail modern maupun tradisional.
Peningkatan kualitas produk dan pelatihan serta sosialisasi, tambah ARF, akan menjadi salah satu solusi untuk menunjang kualitas dan kontinuitas produk lokal sehingga tidak tergerus pada persaingan pasar yang semakin militan.
“Harusnya Pemda dan segenap stakeholder terkait memberikan perhatian khusus akan hal ini. Supaya potensi daerah kita tidak kalah bersaing dengan produk di luar sana. Tinggal bagaimana kita kembangkan secara profesional sehingga bisa bersaing hingga ke tingkat mancanegara,” tutupnya.(b)
Penulis: Clara Sinthia
Editor: Yeni Marinda