BKKBN Sultra: Besarnya Jumlah Penduduk Bisa Jadi Masalah Pembangunan

PENASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Fithriyani mengatakan, besarnya jumlah penduduk akan menimbulkan masalah dan hambatan dalam pembangunan daerah jika tanpa dilimbangi dengan tingkat kemampuan dan kemakmuran.

“Pertumbuhan penduduk mendorong naiknya berbagai permasalahan jika tidak dikelola dengan baik. Akan menciptakan persoalan besar, kaitannya dengan kependudukan tidak dipungkiri konflik-konflik sosial, budaya dan politik tidak terlepas dengan masalah kependudukan yang tak terkendali,” kata Fithriyani saat menyampaikan sambutan pada kegiatan inventarisasi kebijakan pengendalian dampak kependudukan di Same Hotel Kendari, Jumat 30 November 2018.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Sultra sekitar 2,08 persen pertahun. Diprediksi, dengan tingkat pertumbuhan demikian dan stabil maka pada tahun 2050 penduduk Sultra sudah lebih dari 4,5 juta jiwa.

Disparitas antara tingkat kemakmuran dengan jumlah penduduk di Sultra membuat kualitas masih belum meningkat.

Jadi lanjut dia, jangan heran jika kualitas daya saing di Sultra masih belum dapat diharapkan. Karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sultra berada pada urutan ke-20 dari 34 provinsi di indonesia.

“Masih rendah dari rata-rata nasional,” bebernya.

Oleh karena itu, kata Fithriyani kegiatan mengenai dampak pengendalian penduduk sangat relevan untuk disosialisasikan agar meningkatkan kuantitas dan kualitas pemahaman para permangku kepentingan, stakeholder tentang pemetaan keserasian kebijakan kependududukan dengan memperhatikan aspek sosial, budaya, hukum, dan keamanan.

“Program KB sebagai program pemerintah untuk mengatasi permasalahan dampak kependudukan akibat ledakan penduduk menjadi solusi alternatif yang dapat dipakai untuk menekan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, sehingga permasalah yang berkaitan dengan tekanan kependudukan dapat teratasi,” tambahnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kasmilahi