Desember 2018, Inflasi Sultra Terkendali

PENASULTRA.COM, KENDARI – Desember 2018, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami inflasi sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan capaian inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,32 persen.

Secara spasial, disebabkan oleh inflasi di Kota Baubau sebesar 1,61 persen (mtm) sementara Kota Kendari mencatatkan deflasi sebesar sebesar 0,09 persen (mtm). Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra melihat hal tersebut masih terkendali.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sultra, Surya Alamsyah mengatakan, peningkatan tekanan inflasi pada Desember 2018 terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transportasi terutama komoditas angkutan udara.

“Tingginya permintaan terhadap angkutan udara seiring dengan berlangsungnya libur hari raya keagamaan dan libur sekolah menyebabkan komoditas tersebut mengalami inflasi sebesar 41,18 persen (mtm),” kata Alamsyah melalui rilispersnya, Rabu 2 Januari 2019.

Selain itu, kata lelaki berkaca itu, kelompok bumbu-bumbuan terutama cabai rawit dan bawang merah juga mendorong tekanan inflasi pada Desember 2018.

Hal tersebut terjadi karena terbatasnya penanaman yang dilakukan oleh petani atas kedua komoditas tersebut, sehingga berdampak terhadap terbatasnya stok dan peningkatan harga di pasar.

“Meski demikian, peningkatan tersebut masih dapat tertahan oleh deflasi yang terjadi pada komoditas kelompok bahan makanan lain seperti beras, sayur-sayuran dan ikan segar,” jelas Alamsyah.

Secara keseluruhan, tambahnya, realisasi inflasi Sultra pada 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh terkendalinya inflasi kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Beberapa komoditas yang tercatat mengalami penurunan tekanan inflasi di antaranya ikan kembung, ikan layang dan kacang panjang,” ujarnya.

Menyikapi realisasi angka inflasi 2018, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra bersama dengan TPID kabupaten kota berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi pada tahun 2019.

“Upaya merealisasikan sinergi kerjasama antar daerah dalam rangka pemenuhan ketersediaan stok di pasar utamanya pada komoditas bahan makanan akan menjadi fokus kegiatan TPID pada 2019, disamping melakukan penyempurnaan road map pengendalian inflasi daerah yang sejalan dengan dokumen perencanaan pembangunan di masing-masing daerah,” tutupnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed