PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Pergantian direktur utama PDAM Kabupaten Wakatobi mendapat tanggapan berbeda dari salah satu anggota legislatif fraksi PAN, Budiono.
Sebelumnya, Bupati Wakatobi, Arhawi melantik sekaligus dua direktur PDAM, Jumat, 12 Juli 2019. Zakaria dilantik menggantikan Subardin Bau sebagai Direktur Utama, dan mengangkat Sutomo Hadi sebagai Direktur Teknis.
Menurut Budiono, pelantikan dua direktur tersebut, diklaim bukan solusi untuk membenahi problem utang dan pelayanan yang dihadapi perusahan milik daerah tersebut.
“Solusinya revisi Perda tentang PDAM kita. Dalam struktur pengurus PDAM cukup dipimpin direktur utama. Hal ini mengacu pada aturan Persatuan Perusahan Air Minum Indonesia (Perpamsi), kecuali pelanggannya lebih dari 30 ribu bisa dipimpin Direktur Utama dan Direktur Teknis,” tanggap Budiono usai rapat paripurna di kantor DPRD Wakatobi, Senin 15 Juli 2019.
PDAM Wakatobi, lanjut dia, cukup dipimpin direktur utama saja karena pelanggannya kurang lebih 7 ribu.
“Itu solusi untuk menghemat biaya operasional. Kalau dua direktur tidak ada upaya penghematan, justru akan sama dengan sebelumnya,” kritik Budiono.
Aleg PAW ini menyarankan, ada baiknya Bupati melakukan lelang jabatan direktur PDAM agar dipimpin sumber daya yang berkompeten ketimbang menunjuk personal. Cara itu dilakukan untuk menyeleksi SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Meski demikian, atas pelantikan itu, Budiono berharap kedua direktur yang baru dilantik bisa bekerja maksimal untuk membenahi PDAM Wakatobi.
Sekedar diketahui, sebelum dicopot, direktur PDAM Wakatobi, Subardin Bau disorot publik karena perusahaan milik Pemda Wakatobi yang ia pimpin merugi sebesar Rp2 miliar lebih pada tahun 2018 lalu.(b)
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Ridho Achmed