PENASULTRA.COM, KENDARI – Kurang dari dua pekan pascapergantian Kapolda Sultra, pejabat Kapolres Kendari resmi pula berganti.
Pergantian pejabat di tubuh Polri ini diduga terkait tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) saat aksi penolakan revisi sejumlah undang-undang di Gedung DPRD Sultra pada 26 September 2019 lalu.
Mutasi pejabat Kapolres Kendari tersebut diketahui berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/2657/X/2019 tertanggal 7 Oktober 2019.
Kapolres Kendari sebelumnya, AKBP Jemi Junaidi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabagdalpers ROSDM Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sebagai gantinya, Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Efrianto didapuk menjadi Kapolres Kendari yang baru.
Dikonfirmasi media ini, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt membenarkan, jabatan Kapolres Kendari baru saja berganti.
“Iya benar,” singkat Harry melalui pesan WhatsAppnya, Selasa 8 Oktober 2019.
Sebelumnya, enam anak buah AKBP Jemi Junaidi yang dianggap lalai lantaran membawa senjata api (senpi) dalam menjalankan tugas pengamanan unjuk rasa kala itu, telah pula dibebastugaskan.
Mereka masing-masing, satu Perwira dan lima Bintara ditarik ke Polda Sultra.(a)
Penulis: Faisal
Editor: Ridho Achmed