PENASULTRA.COM, KOLAKA – Warga Kolaka tiba-tiba membanjiri Mapolres Kolaka. Kedatangan ratusan ibu-ibu itu bukan tanpa alasan. Cek percek kedatangan mereka ternyata mengawal kedua temannya yang melaporkan tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan.
Ceritanya, Kamis 22 Maret 2018, sekitar pukul 10.00 Wita, Calon Bupati Kolaka Asmani Arif mengadakan kampanye blusukan di Kelurahan Watuliandu, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka.
Saat ibu-ibu yang mengatasnamakan diri Tim Srikandi Berani mengiringi Asmani Arif menuju tempat blusukan terjadilah peristiwa itu. Saat iringan mobil melewati posko yang diduga milik tim kubu lawannya di Pilkada Kolaka, tiba-tiba terdengar teriakan beberapa oknum yang berada di posko tersebut.
Teriakan yang diduga dilakukan oknum ibu-ibu pendukung tim SMS Berjaya itu diikuti dengan ‘bahasa tangan kotor’.
“Saat kita melewati posko di Jalan Haluoleo kami diteriaki perempuan lont*, teriakannya berkali-kali. Malahan seorang perempuan di posko itu menunjukkan jarinya seperti …(orang berhubungan). Ada kok buktinya,” ujar Inggit Rasyid, salah seorang pelapor, saat ditemui di pelataran Mapolres Kolaka, Kamis 22 Maret 2018 malam.
Sementara itu, kuasa hukum Tim Berani, Andi Muhammad Hasgar yang ikut mendampingi pelapor menegaskan bahwa laporan yang dilakukan kedua kliennya karena murni ketersinggungan pribadi pelapor.
“Jadi saya pertegas ya, ini bukan laporan persoalan politik. Tetapi apa yang dilaporkan karena akibat kersinggungan pribadi para ibu-ibu yang diteriaki kata-kata tidak menyenangkan itu,” ucapnya.
Pantauan awak PENASULTRA.COM, Tim Srikandi Berani (Asmani Arif-Syahrul Beddu) membubarkan diri saat waktu menunjukan pukul 21.50 Wita.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pelapor masih di BAP di ruang Reskrim Polres Kolaka.(b)
Penulis: Kaulia Akansoro
Editor: Mochammad Irwan