PENASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari, saat ini sedang giat membenahi kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, salah satunya yaitu menonaktifkan outbond yang menjadi sarana wisata Flying Fox bagi masyarakat.
Tahun 2017 lalu, Pemkot Kendari telah meresmikan TPA Puuwatu menjadi destinasi wisata, dengan menyediakan arena outbond yakni peralatan flying fox. Namun di tahun ini, DLHK Kota Kendari menonaktifkan fasilitas outbond ini sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi TPA sebagai tempat buang sampah bukan sebagai tempat wisata.
“Jadi, logikanya di TPA itu tempat buang sampah, agak keliru jika kita berkunjung ketempat sampah untuk berwisata,” ungkap Paminuddin Kepala DLHK Kota Kendari saar ditemui di Wixel Hotel, Selasa 30 Juli 2019.
Berwisata diatas zona aktif itu merupakan tindakan melanggar undang-undang lingkungan hidup.
“Masa orang sehat mau disuruh berwisata di area TPA, sama halnya kita menyuruh masyarakat meghirup penyakit, kita ketahui sampah itu sangat tidak baik untuk kesehatan,”jelasnya.
DLHK Kota Kendari saat ini menata seluruh kawasan TPA, dengan mengembalikan fungsi sebagai mana mestinya, salah satunya menambah luas kawasannya agar sampah bisa ditampung.
Luas kawasan TPA Puuwatu sekitar 18 hektar, sudah termasuk tambahan kawasan yang baru didapatkan 2 hektar. TPA Puuwatu ini menampung sampah sebanyak 400 ton tiap hari.(a)
Penulis: Clara Sinthia
Editor: Mila