PENASULTRA.COM, KENDARI – Dewasa ini kementerian telah meluncurkan banyak platform pembelajaran sebagai upaya untuk memfasilitasi kreativitas guru dalam pembelajaran. Kondisi ini mengharuskan pihak sekolah mempersiapkan sumber daya manusia pendidikan (guru) untuk melaksanakan pembelajaran secara lebih optimal.
Meskipun kenyataan yang diperoleh dari berbagai survey menunjukkan bahwa keefektifannya masih jauh dari harapan ideal. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah guru belum sepenuhnya memiliki keterampilan yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran daring dengan memanfaatkan platform pembelajaran on-line seperti Padlet yang sesungguhnya memiliki fitur yang melimpah untuk mengefektifkan pembelajaran daring maupun luring yang belum tereksplorasi secara maksimal oleh guru.
Menyikapi hal itu, sejumlah dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHO melaksanakan program pengabdian masyarakat di SMPN 10 Kota Kendari. Program pengabdian masyarakat yang dirangkaikan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik ini digelar selama sebulan yakni bulan Agustus sampai bulan September tahun 2023
Adapun dosen yang terlibat sebagai pembimbing KKN tematik ini adalah Dr. La Ode Nggawu, S.Pd., M.Si., Dr. Rimba Hamid, M.Si., Sitti Agustina, S.S. M.Hum., La Ode Akhiri Zulzaman, S. Pd., M.Pd dan Wa Ode Lidya Arisanti, S.Pd., M.Pd.
Dalam KKN ini, dosen dan mahasiswa peserta KKN melakukan pendampingan optimalisasi Pembelajaran melalui aplikasi Padlet. Dengan Padlet, pengguna dapat secara visual mengorganisir dan menyajikan ide-ide mereka. Dalam bentuk papan digital, ide-ide dapat ditampilkan dalam format yang menarik dengan menggunakan gambar, ikon, dan warna yang berbeda.
Hal ini membantu meningkatkan pemahaman dan mempermudah pengguna lain untuk memahami dan berinteraksi dengan konten yang disajikan.
Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi KKN-Tematik ini adalah melaksanakan pendampingan kepada guru di sekolah mitra untuk memanfaatkan fitur aplikasi Padlet untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Salah satu dosen pembimbing KKN, La Ode Nggawu mengatakan kegiatan pendampingan optimalisasi pembelajaran melalui aplikasi padlet ini memiliki banyak perspektif persoalan, selain karena belum tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi.
Selain itu juga, kemampuan dasar IT dari guru juga belum memadai dalam mempersiapkan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Padlet.
Namun, hal yang terpenting dari semua itu adalah dibutuhkannya tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, khususnya jaringan dan perangkat serta ditunjang oleh kecakapan guru dalam mengintegrasikannya.
Berdasarkan analisis reflektif yang pengusul terima dari guru dari mitra kegiatan ini, bahwa persoalan utama dari belum terbentuknya tradisi yang baik bagi guru dalam mengintegrasikan aplikasi Padlet dalam pembelajaran.
“Kondisi inilah yang menjadi justifikasi dari pengusul bersama mitra untuk diselesaikan melalui kegiatan pendampingan optimalisasi Pembelajaran melalui pendampingan menggunakan aplikasi Padlet, karena sistem yang akan dihasilkan tersebut akan menjadi tambahan/alternatif dalam proses Pembelajaran di sekolah menengah pertama”, kata La Ode Nggawu.
“Sasaran program kemitraan ini adalah guru-guru SMPN 10 Kendari yang telah memiliki kemampuan dasar IT”, sambungnya.
Ia juga mengatakan permasalahan utama yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran sekarang ini, baik yang dilaksanakan secara luring maupun dari atau secara blended, adalah mereka belum sepenuhnya dapat menggunakan aplikasi untuk mendukung kualitas pembelajaran seperti Padlet, dan solusinya adalah para guru yang telah memiliki kemampuan dasar IT dilatih dalam workshop ini untuk mengoptimalkan pembelajarannya dengan aplikasi tersebut, sehingga siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran.
Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran Kontribusi mendasar yang dapat diberikan pada khalayak sasaran adalah meningkatnya kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran baik secara daring maupun luring dengan memanfaatkan aplikasi Padlet dengan dengan segala fitur yang dimilikinya sehingga pembelajaran di sekolah lebih efektif dan efisien.
Melalui kegiatan, La Ode Nggawu berharap dapat memberikan kontribusi berupa transfer of knowledge penggunaan aplikasi Padlet dalam mengelola pembelajaran.
“Pelaksanaan program kemitraan masyarakat dalam bentuk pendampingan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran daring dan luring di masa yang akan datang”, tukasnya.
Edi: Tim Redaksi