PENASULTRA.COM, KENDARI – Dalam rangka mendukung gerakan stay at home yang diprogramkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19, Dosen Pendikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal UHO (PKMI-UHO) menggelar Pelatihan Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) bagi orang tua anak usia dini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu As Sakinah dan Posyandu Al Ikhlas, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, selama 5 hari (tanggal 12-16) Oktober 2020 yang diikuti sekitar 50 orang tua anak usia dini dari kedua posyandu tersebut.
Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Afifah Nur Hidayah, S.Pd.I, M.Pd., Sri Yuliani M, S.Pd., M.Pd., Muamal Gadafi, S.Ag., M.Pd., dan Asrun Safiudin., S.Pd.T., M.Sc.
Ketua tim PKMI-UHO, Afifah Nur Hidayah, S.Pd.I, M.Pd. megatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukatif, penyuluhan, dan pelatihan kepada ibu kader posyandu agar bisa membuat sendiri alat permainan edukatif untuk anak usia dini di rumahnya.
Alat permainan yang disediakan bagi anak diharapkan mampu merangsang anak tersebut untuk bereksplorasi termasuk menyalurkan keingintahuan anak terhadap alat tersebut dan mampu menumbuhkan motivasi serta meningkatkan perhatian belajar anak.
“Dengan kegiatan ini kita mendukung program pemerintah untuk membatasi aktifitas anak dan penyebaran covid-19 terutama untuk anak usia dini. Dan juga kita bisa berperan terhadap pendidikan anak usia dini pada masa pandemi ini. Karena TK juga banyak yang tutup, walaupun juga ada tapi daring. Dan kita mau orang tua juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana anak usia dini itu bermain dan belajar”, jelas Afifah saat dikonfirmasi awak media ini, Senin, 19 Oktober 2020.
“Jadi membuat permainan anak bisa di rumah saja dan tidak harus beli. Intinya kita bagaimana membuat anak-anak lebih nyaman dan bisa meningkatkan kemampuan anak”, sambungnya.
Dijelaskan, pada anak usia dini tentunya tidak lepas dari dunia bermain. Dalam bermain kadang anak membutuhkan alat permainan yang bervariasi, dengan bahan yang bervariasi pula. Namun jangan memberi permainan yang kurang mendidik apalagi membahayakan anak. Berilah mereka alat permainan edukatif yang bisa disediakan guru atau orangtua, tanpa harus membeli yang mahal.
“Bagaimana caranya kita membuat anak-anak agar betah di rumah tidak minta jalan-jalan, tidak minta keluar-keluar, kita harus menyediakan alat permainannya dan tidak hanya sekedar main-main saja tapi ada juga manfaatnya bagi perkembangan anak. Kegiatan ini seharusnya di TK, tapi karena TKnya tidak buka dan kebetulan ibu banyak yang berkumpul ke posyandu. Jadi, kita di posyandu saja”, paparnya.
Sala satu anggota tim PKMI-UHO, Sri Yuliani M, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa alat permainan edukatif yang dibuat dalam pelatihan APE tersebut berupa plastisin dari bahan tepung terigu, kalung dari bahan pipet, burung-burung, dan kodok dari kertas origami.
Ia mengungkapkan banyak orang tua anak-anak dari kedua posyandu yang antusias mengikuti pelatihan pembuatan APE dari bahan sederhana ini. Selain mudah cara membuatnya, bahan-bahan yang digunakan juga mudah didapat dan murah serta tidak menguras kantung orang tua anak.
“Anak-anak yang ikut orang tua mereka ke posyandu tampak senang dan antusias untuk bergabung membuat alat permainan edukatif bersama. Sambil bermain, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah mengembangkan aspek-aspek perkembangan mereka, seperti perkembangan motorik halus anak, kognitif, sosial emosional, dan seni”, pungkasnya.(b)
Penulis: Husain