Dosen PGSD UHO Beri Pendampingan Pengemasan Bahan Pembelajaran pada Guru SD di Kendari

PENASULTRA.COM, KENDARI – Dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI-UHO) melakukan pendampingan pengemasan bahan pembelajaran matematika-sains berbasis investigasi terintegrasi aplikasi articulate storyline bagi kelompok kerja Guru SD di Kota Kendari dalam menghadapi pemberlakuan kurikulum prototipe/merdeka tahun 2022.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga sekolah dasar (SD) yaitu SDN 39 Kendari pada Jumat, 14 Oktober 2022, SDN 15 dan SDN 41 Kendari pada Sabtu, 19 November 2022.

Adapun dosen yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu, Dr. Nana Sumarna, M.Kes., Dr. Rimba Hamid, M.Si., Dra. Yoo Eka Yana Kansil, M.Pd., Wa Ode Lidya Arisanti, S.Pd., M.Pd., dan 2 Orang mahasiswa PGSD

Ketua tim kegiatan, Dr. Nana Sumarna menjelaskan bahwa pemberlakuan kurikulum prototipe atau kurikulum merdeka didasarkan pada keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kepmendikbud) nomor 56/M/2022 mengenai pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran memberikan tanggungjawab yang sangat besar pada sekolah  dan guru untuk melaksanakan 2 kegiatan besar.

“Yaitu kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran, dan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada standar kompetensi lulusan”, jelas Dr. Nana, Sabtu, 19 November 2022.

Konsekuensi logisnya adalah para guru, khususnya guru SD harus dipersiapkan secara khusus dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di kelas akibat adanya beberapa perubahan yang dalam kurikulum ini, khususnya dalam proses menyiapkan diri untuk “classroom ready”.

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan dalam PKMI ini adalah bagaimana kesiapan guru dalam mengemas bahan pembelajaran matematika-sains dengan memanfaatkan aplikasi Teknologi pembelajaran, khususnya kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum prototipe yang akan dilaksanakan tahun 2022 ini.

Menurut Dr Nana, kesiapan ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang lebih inovatif untuk pengembangan karakter siswa yang berpijak pada profil pelajar Pancasila dengan pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Olehnya itu, ia menawarkan kerja sama dengan mitra (kelompok kerja guru) dengan mengadakan kegiatan pendampingan pengemasan bahan pembelajaran matematika-sains berbasis investigasi terintegrasi aplikasi articulate storyline.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kemampuan mengemas bahan pembelajaran Matematika-Sains berbasis Investigasi terintegrasi dengan aplikasi Articulate Storyline.

“Kemampuan ini sangat penting dikuasai oleh guru SD karena sangat membantu kesiapan guru dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum Prototipe yang akan dilaksanakan mulai tahun 2022 sesuai dengan Kepmendikbud nomor 56/M/2022 mengenai pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran”, tukasnya.

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *