Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN Tematik UHO dan PT SMI Tanam Mangrove di Pesisir Soropia

PENASULTRA.COM, KONAWE – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melakukan penanaman mangrove di pesisir Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, 3 Agustus 2023.

Pada aksi peduli lingkungan tersebut juga terlibat Pemerintah Kecamatan Soropia, Danramil dan Polsek Soropia, Yayasan Bina Swadaya, Pemerintah Desa, serta masyarakat Desa Tapulaga.

Program KKN Tematik UHO di Desa Tapulaga ini sejalan dengan agenda prioritas pemulihan lingkungan oleh BUMN bidang pembiayaan infrastruktur tersebut melalui Yayasan Bina Swadaya yang sudah berjalan 2 tahun belakangan ini.

Ketua Tim Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN Tematik, Muhammad Zamrun Firihu, mangatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat UHO di Desa Tapulaga untuk mendukung perencanaan desa pesisir tangguh berbasis eko-edu wisata mangrove.

Program KKN ini bertujuan untuk memfasilitasi desa menyusun konsep pembangunan berbasis eko-edu wisata, yakni pengelolaan kawasan mangrove melalui integrasi antara keberlanjutan ekologi, edukasi dan ekowisata. Hal ini dilatari oleh adanya ancaman dan degradasi lahan mangrove di sepanjang pantai Soropia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Universitas Halu Oleo sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di Sulawesi Tenggara terus berkomitmen untuk mendukung program-program keberlanjutan lingkungan dan pembangunan desa yang salah satunya diselenggarakan melalui program pengabdian dosen terintegrasi KKN setiap tahunnya di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

“UHO akan terus mendukung aksi peduli lingkungan dan ketahanan iklim, salah satunya melalui program penanaman mangrove kali ini. Ini juga bagian dari tanggung jawab keilmuan institusi pendidikan untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan”, ujar Zamrun yang saat ini juga menjabat sebagai Rektor UHO.

Kurang lebih 800 bibit mangrove jenis Rhizopora sp berhasil ditanam pada aksi peduli lingkungan pantai kali ini. Areal yang menjadi kawasan rehabilitasi merupakan wilayah pasang surut dengan substrat pasir berlumpur yang cocok bagi tumbuh kembang jenis mangrove tersebut. Kawasan rehabilitasi ini juga merupakan arahan dari pemerintah desa yang saat ini sedang menyusun program pengembangan desa berbasis pada pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove.

Kurang lebih 60 mahasiswa yang tergabung dari beberapa kelompok mahasiswa KKN Tematik di Kecamatan Soropia terlibat penuh pada aksi peduli ini. Mereka berasal dari berbagai program studi dan latar belakang keilmuan yang berbeda-beda.

Salah seorang Koordinator Desa program KKN Tematik ini, La Ode Irfan Hamid, memaparkan bahwa program KKN Tematik ini tidak hanya bertujuan untuk merehabilitasi ekosistem pantai, tetapi mahasiswa juga akan mengedukasi masyarakat khususnya anak usia sekolah tentang pentingnya perlindungan ekosistem mangrove di sekitar desa.

Secara terpisah, Kepala Desa Tapulaga, Bapak Marhaban mengungkapkan bahwa pemerintah desa sangat bersyukur dengan agenda rehabilitasi mangrove.

“Saya mengharapkan beberapa tahun kedepan, desa kami memiliki satu spot wisata pendidikan dan lingkungan dengan memanfaatkan hutan mangrove yang ada”, ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, salah seorang DPL pada program KKN ini, Arwan Arif Rahman, mengatakan bahwa Desa Tapulaga memiliki kelebihan tersendiri berdasarkan aspek potensi ekologi pantai.

“Ya, kami sangat mendukung Pemerintah Desa Tapulaga yang mengambil inisiatif mendorong konsep pembangunan desa berbasis pada wisata dan edukasi mangrove, ini penting karena konsep ini akan mendukung destinasi wisata Pulau Bokori sebagai magnet pariwisata bahari bagi masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya”, ujarnya.

Pengabdian kepada masyarakat UHO terintegrasi KKN melalui pendampingan desa diharapkan dapat mewujudkan implementasi konsep eko-edu wisata mangrove di lokasi program. Hal ini merupakan bentuk dukungan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan program – program ketahanan iklim.

Editor: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *