PENASULTRA.COM, KENDARI – Salah seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. Haeril Azwar mengatakan, penyakit tuberculosis (TBC) menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia.
Meski mengerikan, namun kata dia, masih banyak masyarakat Indonesia termasuk Sultra yang tidak menyadari atau bahkan tidak tahu tentang bahaya TBC dan bagaimana pengobatannya.
“TBC merupakan salah satu penyakit yang sangat sulit disembuhkan dan banyak memakan korban,” kata Haeril saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program magister Stikes Mandala Waluya Kendari, Sabtu 12 Januari 2019.
Ia mengungkapkan, berdasarkan rilis organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia yang memiliki beban TBC terbanyak. Di Indonesia juga ditemukan sekitar 1.020.000 kasus TBC dengan angka kematian sebanyak 100 ribu nyawa pertahun.
“Hal ini setara dengan sebanyak 273 orang meninggal dunia perhari, atau dapat dikatakan memakan korban sebanyak satu orang per tiga menit,” bebernya.
“Celakanya dalam jangkauan lingkup Sulawesi Tenggara masih ada yang belum terjangkau pengobatan,” sambung Haeril.
Ia menjelaskan, penyakit flek paru ini ditularkan oleh bakteri microbacterium tuberculosis melalui udara. Bakteri ini dapat menyerang paru-paru dan organ lain seperti ginjal, jantung dan juga tulang.
“Akibatnya, setiap orang yang berdekatan dan berinteraksi dengan penderita TBC secara langsung berpotensi menghirupnya sehingga akhirnya tertular,” pungkasnya.(b)
Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya
Editor: La Ode Muh. Faisal