PENASULTRA.COM, KONAWE SELATAN – Organisasi pangan dan pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO) akan berkolaborasi dengan Indonesa dalam pemanfaatan teknologi pertanian dan industri makanan.
Kolaborasi itu dimaksudkan untuk membantu mewujudkan visi ‘Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045’.
Perwakilan FAO, Stephen Rudgard mengatakan, pihaknya bersama pemerintah Indonesia akan mendorong petani dalam menerapkan pengetahuan untuk mengadopsi teknologi dan praktik inovasi.
Sehingga petani dapat mengurangi kerugian dan memilih mekanisme yang tepat untuk mengurangi tenaga kerja,” kata Stephen saat menghadiri perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Rabu 2 November 2019.
Di Indonesia, kata Stephen, lahan pertanian produktif diperkirakan telah berkurang 600 ribu ha dalam lima tahun terakhir. Hal itu disebabkan adanya pergeseran demografi, termasuk untuk urbanisasi.
Ia mengungkapkan, pergeseran demografi yang signifikan sedang terjadi di Indonesia. Sekitar 9 persen tenaga kerja pertanian telah menurun dalam lima tahun terakhir. Terutama karena adanya migrasi dari desa ke kota.
“Orang-orang muda berpindah, sehingga generasi petani semakin tua dan sektor ini menghadapi kesenjangan generasi,” jelas Stephen.
“Tindakan yang dibutuhkan harus melalui rantai makanan untuk mengurangi biaya dan memastikan diet sehat dan berkelanjutan dapat diakses dan terjangkau bagi semua orang,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Faisal