Gelar Dialog Kepemudaan, Forum Komunikasi Mahasiswa Desa Banggai Minta Subsidi UKT

PENASULTRA.COM, KENDARI – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, Forum Komunikasi Mahasiswa Desa Banggai (FKMB), Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna menggelar dialog publik di salah satu Warkop di Kota Kendari pada Sabtu, 30 Oktober 2021 malam.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Desa Banggai yang berdomisili di Kota Kendari dan sejumlah senior dan alumni FKMB.

Dialog yang bertema “Merefleksi Nilai-nilai Pemuda sebagai Penguat Jati Diri di Era Milenial” itu dihadiri 3 pembicara yaitu Jamaluddin selaku Sekertaris Camat (Sekcam) Duruka, LM Rusman Pengajar Jurusan Fisika UHO Kendari, dan La Ode Fala yang saat ini bergelut di dunia bisnis.

Selaku pembicara pertama, Jamaluddin mengapresiasi dialog publik yang kemas dalam bentuk bazar itu. Sebab, kata dia kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan silaturahmi dan solidaritas serta bisa melahirkan gagasan yang brlian terkait dengan perkembangan zaman saat ini.

Sekcam Duruka itu memberikan motivasi kepada mahasiswa peserta dialog agar sebisa mungkin mengukir prestasi untuk menghadapi era milenial.

Untuk menjadi pemuda yang baik dan bisa bersaing di era milenial saat ini minimal harus punya tiga kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.

“Pemuda itu langkahnya harus terukur dan selalu punya karya dan prestasi. Dan melalui kegiatan seperti ini bisa melahirkan ide apa yang baik untuk kita lakukan. Jadi harus jaga kekompakan dan selalu menjaga silaturahmi dalam kegiatan seperti ini”, ungkapnya.

Selain itu, pemuda juga harus menjadi controling pada setiap kebijakan pemerintah.

Pembicara kedua, La Ode Rusman memaparkan peran dan tantangan pemuda dalam menyongsong society 5.0. Menurutnya, paling tidak ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian pemuda untuk menyongsong society 5.0 yaitu kecakapan berkarya, kecakapan berinovasi dan menguasai teknologi.

“Pemuda harus membangun kesadaran dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Untuk menyongsong era society 5.0 paling tidak 3 kecakapan itu harus kita kuasai. Kalau tidak, itu akan menjadi tantangan berat untuk bersaing di era society 5.0”

Senada dengan itu, La Ode Fala juga memaparkan strategi pemuda dalam menghadapi peluang kerja di era milenial.

Ia menegaskan bahwa untuk bisa bersaing dalam dunia kerja di era milenial ini harus punya kompeten sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Kalau mau jadi politisi fokuslah jadi politisi, kalau mau jadi pengusaha harus fokus dan kembangkan segala potensi yang dimiliki”, ungkapnya.

Dalam dialog tersebut, sejumlah Mahasiswa Desa Banggai mengusulkan agar sebagian dana desa bisa diporsikan untuk mensubsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.

Dimana, saat ini masih banyak mahasiswa pemuda tamatan SMA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kerena terkendala biaya.

Menanggapi hal itu, Jamaluddin selaku perwakilan pemerintah berjanji akan mengkoordinasikan hal ini kepada pemerintah daerah terkait dengan regulasi.

“Ini merupakan gagasan yang lahir dari Forum Komunikasi Mahasiswa Desa Banggai dan saya akan suarakan kepada pemerintah daerah, apakah ini bisa dilakukan atau tidak karena harus sesuai dengan regulasi yang ada”, akunya.

Penulis: Marwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *