PENASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi melantik pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Sultra Periode 2020-2025 di Rumah Jabatan Gubernur, Senin, 3 Mei 2021. Para pengurus dewan pendidikan ini terpilih berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pendidikan Sultra yang digelar pada 26-27 November 2020 lalu.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan selamat kepada para pengurus yang dilantik, dan diharaapkan dapat membawa pencerahan serta kemajuan dalam dunia pendidikan di Sultra.
“Beberapa nama pengurus dewan pendidikan yang baru saja dilantik adalah para doktor dan profesor yang tidak asing lagi di dunia pendidikan di Sultra. Pengalaman, kapasitas, dan dedikasi mereka tidak diragukan lagi dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini,” kata Gubernur.
Gubernur mengharapkan dewan pendidikan dapat mendorong anak-anak Sultra agar memiliki semangat yang tinggi serta memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, demi meraih cita-cita dan lebih kompetitif.
Menurut Gubernur, salah satu peran dan fungsi dewan pendidikan adalah pemberi pertimbangan sekaligus mediator antara pemerintah dengan masyarakat terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
“Untuk itu, saya berharap kepada pengurus dewan pendidikan yang baru saja dilantik agar dapat memberi pertimbangan dan solusi terhadap permasalahan pendidikan di daerah ini,” pinta Gubernur.
Fungsi dewan pendidikan adalah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pemerintah daerah/DPRD serta kepada satuan pendidikan mengenai beberapa hal, yakni kebijakan dan program pendidikan.
Selanjutnya, kriteria kinerja daerah dalam bidang pendidikan, kriteria tenaga kependidikan, khususnya guru dan kepala satuan pendidikan, serta hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
Dewan pendidikan juga berfungsi dalam mendorong orangtua dan masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam pendidikan dan menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Asrun Lio dalam laporannya menyampaikan, saat ini kita masih berada pada kondisi pembelajaran yang dilaksanakan secara daring.
“Ini perlu dipahamkan kepada masyarakat bahwa kesehatan dan keselamatan peserta didik itulah yang menjadi utama bagi pelaksanaan pembelajaran bagi pendidikan,” kata Kadis Dikbud.
Oleh karena itu, kata Kadis Dikbud, dinas yang dipimpinnya bersama dengan dewan pendidikan selalu melakukan koordinasi dengan PGRI untuk mengedukasi masyarakat, memastikan bahwa prinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik dan pendidik adalah hal yang utama.
Kadis Dikbud juga menyampaikan beberapa program utama instansi yang dipimpinnya, yakni penyediaan beasiswa Sultra Cerdas dan penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
“Kita kekurangan guru sehingga pemerintah harus mengangkat guru honorer atau kita sebut guru tetap non PNS untuk memenuhi guru SMA, SMK, dan SMP,” jelasnya.
Hadir dalam pelantikan tersebut antara lain unsur anggota Forkopimda, Kepala Badan Intelijen Daerah, dan sejumlah kepala OPD