PENASULTRA.COM, KENDARI – salah satu tokoh nasional asal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. La Ode Ida hadir dan memberikan sambutan diacara launcing dan wisuda Tahfidz Santri-Santriwati Rumah tahfidz Al Ihsan Kendari di Hotel Srikandi pada Minggu, 6 Maret 2022.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kota Kendari, H. Subhan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Kendari Ibu Marni, Kabag Kesra dan Camat Baruga Kota Kendari.
Diawali sambutan Ketua Yayasan Persaudaraan Sulawesi Tenggara, Ustadz Ulpan, menyampaikan sekelumit kisa tentang kondisi Rumah Tahfidz Al Ihsan Kendari hingga memiliki 157 santri. Awalnya, Rumah Tahfidz Al Ihsan Kendari hanya memiliki 5 orang santri.
“Alhamdulillah saat ini sudah melauncing rumah tahfiz bersamaan dengan wisuda santri dan santriwati hafalan 1 juz hingga 4 juz Alquran. Kurang lebih 2 tahun kami membina santri dimulai 5 orang santri sampai saat ini sudah melebih kapasitas dan masih ada orang tua santri mengantarkan anaknya namun kapasitas kontrakan rumah tahfiz sudah tidak muat lagi, semoga kedepan Rumah tahfidz sudah memiliki gedung karna saat ini sudah punya Izin operasional yang dikeluarkan dari kementrian agama kota kendari,” bebernya.
Menanggapi hal itu, hal itu mantan wakil Ketua DPD Republik Indonesia, Dr La Ida lansung menitip pesan kepada Wali Kota Kendari Sulkanain Kadir untuk memberikan perhatian khusus Kepada Rumah tahfiz agar memiliki bangunan yang memadai.
“Tolong sampaikan kepada pak walikota sebenarnnya hari ini hadir namun ada kegiatan lain yang tidak bisa ditunda, terpenting sampaikan pesan saya”, harap La Ode.
Mantan Komisioner Ombusman RI ini, sangat prihatin dengan kondisi bangunan Rumah tahfiz. Kendati demikian ia juga sagat mengapresiasi dengan perjuangan rumah tafidz hingga mampu mewisuda santri dan santri wati yang telah menghafal 1 hingga 4 juz Alquran dalam jangka kurang lebih 2 tahun.
“Ini capaian yang sangat luar biasa bagi orang tua yang mampu membawa anaknya belajar di Rumah Tahfidz Al Ihsan. Orang tua bangga karena anak-anaknya bisa menghafal alquran semoga yang belum sempat mengantarkan anak-anaknya bisa cemburu untuk mengikuti anak-anak yang sudah hafal alquran dan ini merupakan amal jaria bagi orang tua,” lanjutnya.
Namun, ia juga menghimbau agar jangan sampai terlena dengan anak kita yang tahfiz karena harus tetap menjaga kelakua dan perbuatan yang mencerminkan anak yang hafal Alquran.
“Kita harus terus menjaga sebagaimana dalam firmanya, jagalah diri dan keluarga dari siksa apai neraka”, tutupnya.
Penulis: Marwan