Hendak Jenguk Orang Tuanya, Pria Ini Malah Dikeroyok Oknum Security RS Bahteramas

Pena Hukum2,234 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Salah seorang warga inisal AF diduga menjadi korban pengeroyokan oleh 4 orang petugas keamanan (security) Rumah Sakit Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa, 12 April 2022 lalu.

Korban AF dikeroyok saat hendak menjenguk orang tuanya bernama Andi Syamsu Alam yang dirawat di RS Bahteramas Gedung Laikawaraka, Ruangan 2, Kamar 11 yang saat itu kondisinya sudah sekarat dan beberapa saat kemudian meninggal dunia.

“Sekitar pukul 23.00 WITA, AF datang di RS untuk menemui bapaknya yang sudah sekarat, tiba-tiba AF ditahan sama security RS Bahteramas dengan alasan sudah selesai batas waktu menjenguk pasien, tetapi AF ditahan sama security RS dan di situ AF dikeroyok oleh Security,” jelas UJ selaku keluarga korban, Kamis , 14 April 2022.

Akibat pengeroyokan tersebut, AF mengalami luka memar pada bagian telinga, punggung bawah dan merasa kesakitan.

Saat mendapat kabar tersebut, pihak keluarga korban tidak terima dengan perlakuan security RS Bahteramas yang diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap AF dan segera mengadukannya ke Polsek Baruga.

“Kami pihak keluarga sudah sepakat kasus pengeroyokan yang terjadi kepada AF kami adukan di polsek Baruga dan sementara akan diproses,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyesalkan tindakan pihak keamanan RS Bahteramas yang diduga telah bertindak sewenang-wenang terhadap keluarga pasien.

“Kami sekeluarga tidak terima dengan pengeroyokan keluarga kami, bayangkan bapak AF sudah sekarat tidak diperbolehkan untuk menemuinya, disimpan dimana hati nuraninya”, kesal UJ.

Kapolsek Baruga, AKP Umar yang dikonfirmasi awak media ini membenarkan adanya laporan dugaan pengeroyokan itu.

“Iya, sudah. Sudah masuk pengaduannya, baru kemarin sore dia mengadu”, jelas AKP Umar melalui sambungan telepon genggamnya.

Sementara itu, direktur perusahaan yang menaungi security RS Bahteramas, La Ode Zulfikar saat dikonfirmasi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggotanya enggan memberikan komentar. Ia malah menyuruh awak media ini agar menanyakan langsung kepada anggotanya.

“Saya tidak mau berkomentar karena saya dengar dari pihak anggota saya. Saya ingin dengar juga dari pihak keluarga pasien yang melapor. Tapi saya belum dapat Informasi”, kata Zulfikar melalui pesan WhatsAppnya.

“Alangkah baiknya tanyakan langsung ke anggota saya. Biar mereka yang jelaskan kronologinya”, tambahnya.

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *