Namun masyarakat baik korban banjir maupun pemilik lahan mulai mempertanyakan realisasi pembangunan Huntap, pasalnya saat ini sudah memasuki akhir bulan Oktober.
Menanggapi itu, Kepala BPBD Konut menyampaikan kepada masyarakat agar memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja agar program ini terealisasi secara baik, tanpa ada masalah di kemudian hari.
“Mudah-mudahan jangan ada hambatan-hambatan lagi terkait lahan dan masyarakat yang berhak, sehingga ini kita rapikan dulu baru kemudian diterbitkan SK nya,” terangnya.
Dijelaskan, saat ini progresnya dalam tahap penyempurnaan kelengkapan administrasi dan proses pengukuran lahan bekerja sama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Konut.
Aidin menerangkan, mengenai pembangunan Huntap, dirinya bersama pihak BKAD belum lama ini menghadiri rapat di Bogor, membahas seluruh hal terkait Huntap, sehingga saat ini tim tengah melakukan perencanaan, mulai dari desain fisiknya, penyusunan RKA.
“Deadline dari pusat itu tanggal 15 Desember 2022 semua sudah clear tentang penyaluran dana hibah,” bebernya.
Adapun jumlah penerima bantuan Huntap, sesuai yang diputuskan yakni sejumlah 625 unit rumah yang tersebar di berbagai titik, selebihnya anggaran dana hibah diperuntukkan untuk infrastruktur jembatan dan jalan rusak sesuai usulan yang diterima pemerintah pusat.
Lanjut Aidin, penetapan dan pengukuran lahan sudah dalam angka 75 persen penyelesaiannya termasuk administrasi, adapun pembayarannya baru akan mulai dalam minggu depan.
Masalah di lapangan, hampir semua titik berada di kemiringan tertentu, sehingga membutuhkan anggaran yang cukup besar, olehnya kata Aidin, pihaknya sementara negosiasi dengan pemerintah desa terkait itu.
“Insyaallah November ini harus tuntas pembayaran lahan, kemudian tahun ini juga mulai pembangunan Huntap,” tutup Kepala BPBD Konut.
Penulis: Redaksi