ICCN Dorong Komitmen Kabupaten Muna Menjadi Poros Wirausahawan Muda Kreatif

Pena Daerah804 views

PENASULTRA.COM, MUNA – Jejaring memiliki peran yang sangat penting dalam berwirausaha, guna menjalin kerja sama seluasnya dengan pihak-pihak yang tepercaya dalam menjalankan usaha bersama.

Selasa, 27 Agustus 2019, Bupati Muna LM Rusman Emba, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan komunitas Wuna Kreatif, mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Fiki Satari, bertempat di Rumah Dinas Bupati Muna, Sulawesi Tenggara.

Pertemuan kali ini membahas potensi ekonomi kreatif lokal dan kolaborasi yang terbuka untuk memajukan wirausaha kepemudaan Kabupaten Muna.

ICCN memandang perlunya mengangkat wirausaha pemuda daerah dalam bingkai jaringan Kabupaten/Kota Kreatif, sebagai upaya memajukan potensi ide-ide segar dari para pemuda dan ekonomi lokal dengan tujuan yang fokus dan terarah.

Visi ini sejalan dengan Kabupaten Muna yang sedang menggalakkan kawasan industri kerajinan berbasiskan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM). Terlebih Kabupaten Muna memiliki kekuatan pada sumber pangan dari alam, seperti kacang, ubi, enau atau aren, jagung, dan banyak ternak seperti sapi.

“Kami pikir industri kreatif ini bisa dicoba diterapkan ke banyak sektor lain. Bahkan sampai ke sektor peternakan, desa dan pertanian,” tutur Bupati Muna LM Rusman Emba.

“Kami memiliki 144 potensi pariwisata sejarah dan budaya yang siap untuk dikembangan melalui industri kreatif,” sambung Rusman.

Berbagai potensi yang terkait wirausaha masyarakat, khususnya pemuda, Kabupaten Muna itu ternyata dapat berintegrasi dalam laju percepatan oleh dorongan salah satu program ICCN, yaitu “Wirausaha Desa X Kota”.

Program Wirausaha Desa X Kota merupakan suatu gerakan yang membentuk wirausaha-wirausaha baru, dengan menghubungkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di pelosok daerah dengan potensi pasar, pengetahuan, jejaring infrastruktur dan finansial, serta SDM di perkotaan.

Penciptaan nilai kerja sama SDA dan SDM di desa dan di kota ini menggunakan metode Design Thinking.

Kabupaten Muna ingin para pemuda turut berperan aktif dalam mengembangkan dan menjalankan wirausaha yang dikelola dari sumber daya lokal.

Bersamaan itu jugalah ruang-ruang kreativitas akan semakin terbuka bagi para pemuda Kabupaten Muna untuk mengeksplorasi ekspresi kreatif mereka.

Komitmen untuk bertransformasi menjadi poros wirausahawan muda kreatif ini pun dapat terus berpadu dan melaju sebagai perwujudan bahwa Kabupaten Muna merupakan bagian yang aktif dari jejaring Kabupaten/Kota Kreatif seluruh Indonesia.

Sebagaimana penuturan Fiki Satari yang juga adalah pengusaha sektor kreatif dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (UNPAD)

Kang Fiki menjelaskan, berbagai konten kreatif dari 16 sub sektor dan empat elemen dasarnya dapat disuntikkan ke dalam usaha mikro di seluruh Indonesia sesuai dengan potensi spesifik masing-masing.

Membuktikan adanya penciptaan nilai baru melalui ekonomi kreatif semudah memperhatikan pengalaman keseharian kita.

“Contoh yang paling dekat adalah beragamnya harga dan kelas secangkir kopi, karena pelanggan bukan sekadar membeli biji kopi dan air matang dalam berbagai variasi, tetapi mereka membayar peralatan, tempat duduk, kemasan dan branding, suasana, serta keseluruhan pengalaman minum kopi di tempat tertentu,” jelas Fiki Satari.

Ketika seluruh stakeholders bidang wirausaha dan ekonomi kreatif Kabupaten Muna serta ICCN memperoleh keleluasaan dan kelancaran dalam menerapkan Wirausaha Desa X Kota, tentu secara bertahap akan tercapai pembangunan Kabupaten Muna yang swadaya, inklusif, merata, serta nyata berdaulat terhadap seluruh sumber dayanya sendiri.

Bahkan hingga mungkin menjadikan Kabupaten Muna sebagai poros wirausahawan muda kreatif dari Timur Indonesia.(b)

Sumber: Siaran Pers Kendari Kreatif
Editor: Kas