Indeks Kebebasan Pers 2019, Sultra Posisi Teratas

PENASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pers membeberkan, Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Sulawesi Tenggara (Sultra) berada pada posisi pertama sebagai daerah yang kondisi kebebasan persnya masuk kategori “cukup bebas”.

Hal itu merupakan hasil survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) tahun 2018, Sultra berada diposisi pertama dengan skor IKP 84,84 dari 34 provinsi di Indonesia.

“Hasil survei 2018 ini, skor IKP Sultra berada diatas rata-rata nasional yakni 73,71. Mengejutkan sultra menempati posisis pertama,” kata Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri Chaerudin Bangun dalam acara Sosialisasi indeks kemerdekaan pers 2019 di salah satu Hotel di Kendari, Rabu 20 November 2019.

Dari data IKP tiap provinsi, kata Hendri, provinsi yang mendapat skor IKP tertinggi kedua yakni Aceh dengan skor 82,85. Sementara skor IPK terendah yakni Papua dengan angka 66,56.

“Penilaian skor IKP 2019 menggunakan skala 1-100. Semakin tinggi skornya maka semakin bebas. Kisaran angka 56-69 itu kategori agak bebas, 70-89 kategori cukup bebas. Kalau 90-100 dianggap kategori bebas,” ungkapnya.

Menurut Hendri, survei atau penilain yang dilakukan dilihat dari tiga klasifikasi yakni lingkungan fisik dan politik, lingkungan ekonomi serta lingkungan hukum.

Untuk lingkungan fisik dan politik, dengan kondisi yang masih rawan membuat kerja jurnalistik menjadi tidak mudah dan menemukan banyak kesulitan. Kesulitan ini berasal dari aparat keamanan maupun masyarakatnya sendiri.

“Sementara kalau di lingkungan ekonomi banyak wartawan yang lebih memilih cari iklan dibanding berita. Karena banyal bonusnya. Ini fakta. Kami menilai dengan 20 indikator. Ada 70 pertanyaan yang disampaikan melibatkan 408 informan ahli yakni kalangan organisasi pers, penegakan hukum dll,” beber Hendri.

Di 2019, akan ada banyak tantangan, apalagi ada peristiwa kekerasan pada wartawan. Skor IKP akan naik apabila provinsi lain tak naik.

“Kami harap, acara deseminasi IKP ini agar msyarakat Sultra tahu bahwa daerah ini kondusif dalam kemerdekaan pers,” tutupnya.

Penulis: Yeni Marinda