Istri Danrem 143 /HO Kunjungi Istri Alm Serda Baso Hadang, Begini Kondisi Kehidupannya

Pena Featured826 views

PENASULTRA.COM, BAUBAU – Selain melaksanakan Kunjungan kerja (Kunker) terhadap anggota Persit dan para penenun tradisional di wilayah jajaran Kodim 1413/Buton, Istri Danrem 143/HO, Ny Vera Jannie A Siahaan juga mengunjungi salah satu Warakawuri yaitu istri Almarhum (Alm) Serda Baso Hadang.

Hal ini dikatakan Kapenrem 143/ HO Mayor Arm Sumarsono dalam rilisnya, Kendari, Sultra, Selasa 16 Februari 2021.

“Yaitu bu Nining Kurningsih (48), istri dari Alm Serda Baso Hadang yang gugur saat menjalankan tugas jaga atau piket di Koramil 1413-16/Sorowalio,”ujar Mayor Sumarsono.

Alm Baso Hadang meninggal setelah dianiaya dengan senjata tajam yang diduga dilakukan seorang warga berinisial KM di Kelurahan Karing-karing, Kecamatan Bungi, Kamis, 14 Mei 2021 lalu sekitar 23.00 Wita.

”Ketika itu Alm menegur pelaku, namun dalam kondisi mabuk. Sang pelaku tidak terima dan lantas  mengambil senjata tajam. kemudian menganiaya Alm Baso Hadang yang saat itu masih menjalankan tugas selaku piket di Koramil,” terang Sumarsono.

Berkat kesigapan dan kerjasama dari pihak kepolisian, akhirnya kasus itu dapat diselesaikan, meski akhirnya sang pelaku pun tewas karena akan melarikan diri.

Dikatakannya lebih lanjut, setelah ditinggal sang suami, Nining harus menghidupi 4 anaknya dari gaji yang diterimanya sebagai Warakawuri.

“Dari 4 orang anaknya, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Alhamdulillah anak ke-2 nya, Akmal Tri Jaya, tahun lalu lulus menjadi calon Bintara PK (Prajurit Karir), sedangkan anak pertamanya, Bahtiar (29 tahun) hingga saat ini masih memerlukan kebutuhan khusus,” jelas Sumarsono.

Saat ini, Nining dan kedua anak lelakinya hidup jauh dari sederhana dan dan mereka tinggal menumpang di perumahan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian.

“Bersama Iksan Basri yang masih kelas XI SMA dan Bahtiar, mereka menumpang di rumah yang ada di BLK. Sebelumnya mereka tinggal di perumahan Koramil,” kata Sumarsono.

“Anak perempuan mereka, Tanti Rosdiana (24) bekerja di Jakarta,” imbuhnya.

Saat  dikunjungi Ibu Danrem bersama para pengurus Persit, lanjut Sumarsono, kondisi rumah tempat  keluarga Alm Baso Hadang menumpang tinggal sangat sederhana.

“Perabot dapur dan rumah tangga mereka letakkan dilantai. Tidak ada  lemari maupun meja. Kursi pun yang digunakan yaitu kursi plastik,”kata Sumarsono tentang kondisi rumah Nining sekeluarga.

“Selain berbincang dan ingin mengetahui kondisi mereka sekeluarga, terutama anak pertamanya yaitu Bahtiar, Ibu Danrem juga memberikan santunan setidaknya dapat mengurangi beban mereka” tandas Sumarsono.

Selaku Ketua Persit KCK di Korem 143/HO, Vera pun menyampaikan bahwa kedatangan mereka dari Kendari ke Buton menyengaja untuk melihat keluarga Alm Baso Hadang. 

“Bersyukur sekali bisa kesini, kami bersama rombongan hadir tatap muka dengan Ibu sekeluarga,” ujar Vera.

“Terutama ingin tahu kondisi Bahtiar yang kami dengar berkebutuhan khusus,” tambahnya.

Lanjut Vera,  kedatangannya juga ingin menyampaikan salam dari Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka dan Ketua Persit KCK PD XIV/Hsn Ny Arinta Andi Sumangerukka.

“Salam hormat dari beliau dan semoga keberhasilan Akmal menjadi calon Bintara bisa menjadi berkah bagi keluarga. Semoga kedepan, Iksan bisa mengikuti jejak Alm  dan juga kakaknya. Amin,”ujar Vera penuh harap.

Senada dengan disampaikan Vera, istri dari Alm Serda Baso Hadang pun berharap agar kedua anaknya bisa meneruskan jejak karir sang ayah di TNI AD.

“Terimakasih kepada Ibu Ketua Persit bersama rombongan yang telah berkenan mengunjungi rumah kami. Kami senang dan merasa terhormat. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan kepada bapak Pangdam dan Ibu juga hanya terima kasih telah memberikan kesempatan kepada Akmal untuk menjadi Prajurit TNI AD,”ujar Nining terbata-bata.

“Semoga kedepan, anak terakhir kami (Ikhsan) bisa mengikuti jejak Bapaknya dan Akmal menjadi prajurit TNI AD,” harap Nining.

Terkait dengan Bahtiar, Nining sampaikan bahwa telah lama mereka upayakan untuk memberikan pengobatan maupun terapi

Namun karena terkendala dana, menurut Nining proses pengobatannya pun berhenti.

“Kondisi Bahtiar hingga sekarang masih belum berubah, dia kadang asyik dengan apa yang dilakukan. kadang kalau diganggu akan marah, jadi kita biarkan. Yang penting tidak menganggu orang lain,” terang Nining.

“Dia sangat dekat dengan Almarhum. Saat mau tidur, dia nonton video tentang bapak di hand phone,” tambahnya sembari menunjukan video prosesi pemakaman Alm Baso Hadang yang sering di tonton Bahtiar sebelum tidur.

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *