PENASULTRA.COM, KENDARI – Setelah menjabat selama kurang lebih 10 tahun terakhir, akhirnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Damsid lengser dari jabatannya. Ia menjadi korban mutasi yang digelar Pemprov Sultra tadi siang, Jumat 7 Desember 2018.
Usai tak menjabat lagi di lingkup Pemprov Sultra, Damsid dipastikan bakal kembali ke ‘habitatnya’ sebagai dosen di Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, pelantikan atau perombakan posisi jabatan aparatur sipil negara (ASN) terjadi karena keinginan dari yang dilantik bukanlah keinginan dirinya maupun Wakil Gubernur, Lukman Abunawas. Sebab, kata dia, pelantikan dilakukan sesuai dengan kinerja setiap ASN.
“Siapa yang terbaik siapa yang bekerja. Bagi yang dilantik jangan terlalu bangga, ambil hikmahnya. Dan yang lain jangan salahkan saya dan Lukman jika ada pergantian. Ini diganti karena keinginan kalian bukan saya,” kata Ali Mazi saat menyampaikan sambutan usai melantik pejabat eselon II dan III, Jumat 7 Desember 2018.
Olehnya itu, Ali Mazi meminta semua ASN lingkup Sultra bekerja dengan ikhlas, baik, profesional dan berinovasi.
“Sehingga dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan visi dan misi AMAN (Ali Mazi-Lukman) program-program yang ada dari seluruh daerah dapat terselesaikan dengan baik,” tandasnya.
Sekedar diketahui, dalam pelantikan yang digelar hari ini, sejumlah pejabat eselon II dan III nampak berpindah tempat. Bahkan di antaranya, ada yang rangkap jabatan.
Kursi Kadis Dikbud Sultra yang ditinggal Damsid kini diisi oleh pejabat baru bernama Drs. Asrun Lio M.Hum, Phd. Staf Sekretariat Daerah (Setda) Sultra itu dipercaya Ali Mazi sementara sebagai Plt Kadis Dikbud sekaligus dilantik menjadi Sekretaris Dikbud Sultra menggantikan Drs. Lasidale yang terjerat kasus korupsi.(a)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed