Kasus Pelecehan Seksual di Konsel Meningkat, Pemprov Didesak Turun Tangan

Pena Daerah954 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) akhir-akhir ini selalu dikejutkan dengan berita pelecehan seksual terhadap perempuan bahkan anak dibawah umur.

Khusus Konewe Selatan, Pelecehan ataupun kekerasan terhadap perempuan kini makin meningkat.

Data Dinas Sosial Kabupaten Konsel, sejak 2015 hingga 2018, kekerasan seksual di salah satu kabupaten terluas di Sultra ini mencatat hingga 50 kasus.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Konsel, Jimmy Norman.

“Itu rata-rata karena pengaruh minuman keras. Kasus-kasusnya didominasi oleh asusila, inses atau hubungan seksual sedarah antara ayah dan anak kandung. Ada sama tetangga ada juga hingga kasus pelecehan seksual ringan,” kata Jimmy, Rabu 19 Februari 2019 lalu.

Menurutnya, di awal 2019, telah terjadi lima kasus kekeran seksual.
Semua pelakunya sedang diproses.

Penanganan terhadap korban kasus kekerasan perempuan dan anak, kata Jimmy, telah dilakukan. Mulai dari pendampingan preventif hingga assesment yang bertujuan untuk memulihkan status sosial dan kondisi psikologis korban khususnya pada anak-anak.

“Kami selalu berupaya mendampingi korban, dengan mendirikan rumah singgah bagi para korban. Disana, mereka dibekali keterampilan kerja, sehingga kepercayaan diri mereka kembali terbentuk ketika terjun dalam lingkungan sosialnya masing-masing. Anak-anak bahkan kami belikan baju seragan baru agar ia kembali semangat sekolah,” bebernya.

Ia mengaku, dalam waktu dekat akan melakukan kerjasama atau MoU dengan pihak berwajib yakni Polsek Konsel untuk pencegahan dan pengawasan kasus tersebut.

“Terutama di wilayah perbatasan. Karena bukan hanya kekerasan seksual ada juga sebagian kasus aborsi,” ungkapnya.

Meski segala upaya telah dilakukan, ia tetap meminta semua pihak ikut mendukung, khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.

“Kami harap pemprov mendukung dan mendampingi kinerja pemkab, khususnya Dinsos Konsel, dalam meningkatkan pengawasan dan pengawalan demi pencegahan timbulnya kasus baru,” tambahnya.

Harapannya dana dari APBD dapat dibahas dengan DPRD. Karena saat ini hanyalah kememtrian yang membantu namun belum bisa mencakup semua lini.

“Butuh biaya yang tidak sedikit untuk pemulihan kondisi sosial dan psikologis korban. Selain itu, Karena korban sebagian ada yang menjadi tulang punggung keluarga, kami upayakan lakukan pembekalan keterampilan kerja, dan temu penguatan anak. Ini  yang kami harapkan menjadi perhatian bersama saat ini,” tutupnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas