Ketua Kadin Sulawesi Tenggara Raih Penghargaan Sultra Award

Pena Kendari186 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Kamar Dagang dan Industri Sulawesi Tenggara (Kadin Sultra) Anton Timbang, dianugerahi penghargaan Sultra Award dari media ternama Kendari Pos dengan kategori tokoh inovatif akselerasi investasi dan pembangunan ekonomi daerah.

Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi Satgas Percepatan Investasi itu menerima piala penghargaan Sultra Award yang diserahkan langsung oleh Gubernur Ali Mazi, di Claro Hotel Kendari, Selasa, 4 Oktober 2022.

Gubernur Sultra, Ali Mazi berharap kepada para tokoh yang menerima penghargaan Sultra Award agar menjadikan penghargaan tersebut bagian dari pelecut semangat untuk mempersembahkan kinerja dan dedikasi terbaik dalam membangun Sultra yang lebih maju.

“Semoga ke depan bisa terus bersinergi dan berakselerasi optimal dalam memajukan Sulawesi Tenggara,” kata Ali Mazi.

Diketahui peran Anton Timbang dalam bersinergi membangun ekonomi Sultra meliputi sektor ekonomi kerakyatan dengan menstimulus atau mengembangkan perekonomian UMKM. Kemudian, hilirisasi industri aspal buton, dan mendorong industri pertambangan Sultra sebagai masa depan ekonomi Indonesia.

Kadin Sultra memiliki agenda kerja dalam percepatan hilirisasi industri aspal Buton dan nikel. Agenda tersebut telah disampaikan dan diterima dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Bali pada tanggal 2-4 Desember 2021 lalu.

Sementara di sektor pertambangan, hilirisasi industri nikel di Sulawesi Tenggara (Sultra) diyakini sudah on the track. Kadin Sultra juga sedang melakukan langkah-langkah persiapan pembangunan industri nikel di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) yang tergabung dalam konsorsium PT. Terra Paradisaea. Smelter ini, untuk menunjang operasi smelter dengan produk Mixed Sulfide Precipitate (MSP). Dengan kadar nikel 0,9 sampai 1,5 sementara cobalt dari 0,04 hingga 0,1.

“Teknologi yang digunakan adalah Hidrometalurgi High Pressure Acid Leaching (HPAL), dengan kapasitas produksi MSP sebesar 144.000 ton per tahun dan membutuhkan input produksi sebesar 4,3 juta ton bijih nikel limonite per tahun,” kata Anton Timbang.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *