PENASULTRA.COM, KENDARI – Informasi kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memantik reaksi penolakan dari sejumlah aktivis. Salah satunya penolakan dari mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, La Ode Inta.
La Ode Inta menyebut bahwa rencana kedatangan 500 TKA ini tidak luput dari peran Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang ingin mendatangkan TKA asal Negeri Tirai Bambu itu.
“Sepertinya di lingkaran istana didominasi adikuasa Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan sangat nampak beliau pro kebijakan yang menguntungkan Cina. Makanya patut diduga beliau adalah boneka titipan yang di remot oleh RRC di Republik ini. Jadi wajarlah beliau tak henti-hentinya selalu menjadi garda terdepan membela TKA asal Tiongkok”, sindir La Ode Inta melalui rilis persnya, Senin 4 Mei 2020.
Menurutnya, peran Luhut Binsar Panjaitan dalam mengurusi kedatangan 500 TKA tersebut telah melampaui kewenangannya sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi RI. Padahal itu adalah tupoksi dari Kementrian Ketenagakerjaan RI.
“Termasuk hadirnya 500 TKA Tiongkok di Sultra beliau ikut melobi bupati Konawe . Padahal jelas-jelas hari ini Sultra dalam kondisi emergency karena peran melawan covid-19. Dan kita tau sendiri sumber pertama kali virus tersebut berasl dari China. Ini merupakan kebijakan konyol yang dipaksakan oleh penguasa demi merebut pundi-pundi kapital”, tambahnya.
Lebih lanjut La Ode Inta mengatakan bahwa kehadiran TKA asal China ini sebagai bentuk ketidak seriusan pemerintah pusat dalam melawan virus Corona, padahal warga Indonesia diarahkan untuk tetap di rumah saja sementara TKA bebas masuk di Indonesia.
“Ini sama halnya gali lobang tutup lobang, makanya jangan harap Covid 19 ini akan pulih sementara yang menjadi penyebabnya dibiarkan gentayangan di Republik ini”, pungkasnya.
Selain itu, ia juga menyarankan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenaker RI bersikap tegas dalam menolak impor TKA di masa Pandemi Virus Corona.
“Sekalipun para TKA memiliki lisensi kesehatan. Dan jangan membuat pernyataan pembenaran di ruang publik sebagai mana yang disampaikan bahwasanya PT VDIN tak mendapatkan pekerja lokal makanya impor TKA asal Tiongkok. Itu semua pertanyaan pembodohan publik” tutupnya.(b)
Penulis: La Ode Husaini