PENASULTRA.COM, KENDARI – Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari bersama Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan penandatanganan Memory of Understanding (MoU) dalam rangka kerja sama pelatihan pembuatan masker bagi siswa madrasah se Sultra.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh kepala Kanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad dan kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kantor Kemenag Sultra, Rabu, 3 Mei 2020.
Dalam acara ini dirangkaikan dengan penyerahan dua unit westafel portable, 200 lembar masker dan 200 liter desinfektan dari BLK Kendari kepada Kanwil Kemenag Sultra.
Kepala BLK Kendari, Laode Haji Polondu, mengatakan bahwa target awal dari kerja sama pelatihan itu bahwa setiap anak buat masker untuk dirinya, kemudian buat gurunya dan seluruh tenaga kependidikan di sekolahnya, kemudian keluarganya.
“Intinya kita akan perkenalkan keterampilan kepada siswa madrasah bagaimana bisa memberikan manfaat bagi dirinya, orang lain dan keluarganya melalui pembuatan masker,” katanya.
Kerja sama ini kata Polondu, tidak hanya saat Pandemi COVID-19 saja, tetapi setelah wabah ini berlalu juga tetap akan diperkenalkan keterampilan kepada siswa madrasah minimal menjahit, sehingga saat keluar atau tamat dari sekolah ada tiga kompetensi yang dimilikinya yakni pengetahuan agama, pengetahuan umum dan kompetensi keterampilan.
“Hingga pertengahan Maret BLK Kendari sudah produk masker 15.200 masker dan sudah dibagikan kepada masyarakat, tidak cukup sampai disitu dan tidak akan berhenti berbuat. Setelah itu kami didukung pemerintah pusat untuk lakukan pembuatan masker sebanyak 80 ribu masker, sudah diserahkan ke gubernur 5.000 lembar,” katanya.
Selain itu kata dia, pihaknya juga telahmembuat westafel portable sebanyak 120 unit, dan 20 unit sudah diserahkan ke Pemprov Sultra, juga menyerahkan dua unit ke Kemenag Sultra.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad, mengatakan substansi dari MoU tersebut yakni memberikan pelatihan kepada siswa madrasah sekaligus memproduksi masker untuk siswa dan guru madrasah se Sultra.
“Siswa madrasah ini diharapkan memiliki keterampilan, pengetahuan dan teknologi mumpuni dan punya akhlak yang baik. Ini diharapkan Indonesia. Keterampilan ini menjadi prioritas menuju bonus demografi. Ke depan kita inginkan ada MAN kejuruan ekonomi kreatif, MAN Pariwisata dan MAN Pertanian Ketahanan Pangan”, harapmya.
Sehingga fungsi pendidikan di lingkup Kemenag ke depan akan produksi insan manusia yang memiliki keterampilan dan berakhlak mulia.
Penulis: La Ode Husaini