PENASULTRA.COM, KONAWE UTARA – Sejumlah nelayan di Kecamatan Mandiodo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) mengeluhkan adanya limbah dari aktivitas pertambangan yang telah mencemari laut.
Pencemaran yang terjadi telah menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan di wilayah itu menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan tak jarang para nelayan merugi karena biaya melaut tidak sesuai dengan hasil tangkapan.
“Mau mencari ikan di laut, sudah tidak seperti dulu Pak, beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak ada ini perusahaan saya sudah tidak melaut lagi untuk menambah pencaharian kami sebagai nelayan,” ungkapnya salah seorang nelayan berinisial ID (81) kepada media ini, Senin 12 Agustus 2019.
“Banyak perusahaan tambang yang limbahnya dibuang ke sungai, salah satunya lokasi tambang nikel PT BKM (Bumi Konawe Mineral) yang tidak jauh dari laut, sehingga sisa bahan kimianya dibuang ke laut,” sambung ID.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah menertibkan sekaligus memberi sanksi kepada perusahaan tambang yang membuang limbahnya ke laut. Selain itu, ia juga meminta PT BKM rutin melaksanakan kewajibannya terhadap masyarakat yang terkena dampak dari aktivitas pertambangan yang dilakukan.
“Kondisi ini membuat kami prihatin karena bagaimana nelayan bisa sejahtera jika lautnya tercemar. Untuk itu, langkah tegas harus dilakukan jika tidak laut yang menjadi kebanggaan Kabupaten Konut ini akan semakin tercemar,” ucap ID.(b)
Penulis: Iwan
Editor: Faisal