PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Doa untuk Randi dan Yusuf Kardawi yang merupakan korban penembakan saat melakukan aksi demonstrasi menolak rencana pengesahan kitab Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan RKPK di sekitaran gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis 26 September 2019 lalu kian berdatangan.
Kali ini, doa bersama untuk mengenang dua almarhum dari mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) itu datang dari sejumlah elemen mahasiswa, pemuda dan pelajar di Kabupaten Wakatobi.
Sebelum menggelar doa bersama, acara yang dimotori Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini melakukan bakar lilin sebagai tanda berkabung atas tewasnya dua mahasiswa yang tertembak dan terbentur benda tumpul dalam pengamanan demonstrasi secara represif aparat.
Korlap Aksi Damai, Muhammad Alwi berharap, peristiwa tersebut tidak terulang kembali. Ia menaruh harapan agar oknum atau pelaku penembakan dapat diungkap secepatnya.
“Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi. Mahasiswa tidak mempunyai musuh dengan aparat. Musuh kami adalah ketidakadilan. Mari kita jadikan momentum ini sebagai melanjutkan kebangkitan mahasiswa sebagai pejuang moral dan agent of changed,” ujarnya, Sabtu 28 September 2019.
Dalam acara gelar doa bersama ini turut dihadiri Kabid pencegahan konflik Kesbang Pol Kabupaten Wakatobi, Suwarman, Mantan ketua Umum HMI Cabang Baubau, dan Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) UHO sekaligus eksponem reformasi 1998, La Ode Salih Hanan.
Untuk diketahui Randi, mahasiswa semester tujuh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO meninggal dengan luka tembak di dada kanan.
Sementara Yusuf Kardawi meninggal Jumat 27 September pukul 4.17 Wita setelah menjalani operasi akibat cedera serius di bagian kepala karena benturan benda tumpul.(b)
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda