PENASULTRA.COM, MUNA – Sehari sebelum Wa Tiba (54), korban keganasan ular piton di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan tewas pada Jumat 15 Juni 2018, ternyata anak semata wayangnya bernama Serliati alias Wa Jona (14) sudah mendapat firasat buruk.
Kepada awak Penasultra.com, Wa Jona mengisahkan bahwa malam sebelumnya, di dalam tidur ia bermimpi ibu kandungnya ditarik paksa oleh seorang perempuan tua.
“Dalam mimpiku, mamaku ditarik nenek. Saya sempat tanya sama orang tua itu, mau dibawa ke mana mamaku. Tapi, tetap dibawa pergi,” tutur Wa Jona dengan muka tertunduk haru mengingat kisah terakhir sang ibu, Sabtu 16 Juni 2018.
Karena terbawa suasana mimpi, remaja yang baru duduk di kelas III di SMP 4 Lohia ini terbangun dan menangis di sisi sang ibu yang dikenalnya penyabar serta pekerja keras itu.
Mengetahui hal tersebut, sang ibu pun ikut terbangun dan bertanya. Kenapa menangis?
Wa Jona lalu bercerita perihal mimpinya. Namun, bagi sang ibu, mimpi remaja yang bercita-cita jadi seorang dokter itu dianggap hanyalah sebuah bunga tidur belaka.
“Mama, besok jangan pergi-pergi. Mimpiku tidak bagus,” pesan Wa Jona pada sang ibu kala itu.
Wa Jona yang ditemui di kediaman La Ode Sumbu, Ketua RK IV Lorong Ghea, Desa Persiapan Lawela ini juga mengungkapkan pertanda lain kepergian sang ibu untuk selama-lamanya.
Siang sebelum kejadian, kata dia, sang ibu sempat menatap dalam dirinya seraya berkata, “kemungkinan ini hari terakhir mama melihatmu”.
“Kenapa mama bicara begitu?,” tanya Wa Jona saat itu pada sang ibu.
Dengan rasa haru, remaja berhijab itu berupaya melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata. Sesekali ia kembali terlihat tak mampu menahan sesak.
“Tapi tidak dijawab,” timpal Wa Jona menambahkan sembari mengusap air mata yang menetes tipis di pipinya.
Sebelum Wa Tiba pamit hendak mengecek kebun miliknya, Wa Jona sebenarnya ingin sekali menemani sang ibu. Namun ibunya melarang lantaran Wa Jona menderita sakit bisul pada kaki kanannya. Sehingga menyulitkan langkah Wa Jona untuk menapak kebun yang terletak di kaki bukit sejauh 1 Km.
Seperti diketahui, Wa Tiba meninggalkan rumah menuju ke kebunnya pada Kamis 14 Juni 2018, sekira pukul 19.00 Wita.
Hingga pagi keesokan harinya saat takbir berkumandang saling bersahutan, korban tak kunjung pulang ke rumah. Warga yang dibantu anggota Polres Muna akhirnya melakukan pencarian.
Dalam pencarian, sekira pukul 09.00 Wita, warga menemukan ular piton sepanjang tujuh meter dengan perut membesar.
Warga lalu curiga melihat kondisi ini. Ular piton berjenis kelamin betina tersebut lantas dibunuh dan diarak warga.
Usai dibelah, kecurigaan warga akhirnya terjawab. Wa Tiba ditemukan utuh tak bernyawa di dalam perut ular tersebut. Tangis kerabat pun pecah.(a)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Mochammad Irwan