PENASULTA.COM, BOMBANA – Penyedia Peningkatan Kapasitas Layanan Teknis Desa (P2KTD) Bombana Sulawesi Tenggara menetapkan tiga program program yakni pengembangan Infrakstuktur, Peningkatan Ekonomi dan Pengembangan Sumber daya manusia. Tiga program ini merupakan terjemahan dari Bursa Inovasi Desa (BID) menuju desa maju dan mandiri. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Hasdin Rata disela sela kegiatan rapat BID di Rumbia 15 September 2018.
Menurut Hasdin Rata, program inovasi desa ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan agenda nawa cita Prediden yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara (RPJMN) 2015/2019.
“PID dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas Desa sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa,” ucap Hasdin Rata.
Menurut Hasdin Ratta yang juga menjabat sebagai Ketua P2KTD menjelaskan, bahwa tiga program P2KTD ini merupakan replikasi dari PID yang terdiri dari beberapa menu yang disajikan melalui Bursa Inovasi Desa dan nantinya ditawarkan ke 121 Desa di Bombana.
“Jadi setiap desa akan memilih menu mana yang cocok dan itu akan diadopsi secara otomatis di RPJMDes mereka. Misalnya menu memaksimalkan sarana olahraga, disini sudah ada semua,” ungkap Hasdin Rata.
Tujuan BID kata Hasdin, untuk menjembatani kebutuhan pemerintah desa menyangkut solusi penyelesaian masalah masyarakat dalam desa, guna mengefektifkan penggunaan dana desa.
Senada, Kordinator Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa Kabupaten Bombana, Man Arfa menambahkan, tiga program BID ini bakal mendorong desa yang maju dan mandiri sesuai basis potensinya.
“Bursa itu semacam pameran tapi bukan pamer barang melainkan menawarkan memu-menu atau ide-ide pembangunan di bidang SDM, Ekonomi dan Infrakstruktur. Yang pasti ini sudah terbukti di daerah lain seperti di Jawa sehinga kita adopsi untuk desa desa di Bombana,”tukasnya.(b)
Penulis: zulkarnain
Editor:Kas